Tuesday, 15 March 2016

KISAH NABIYULLAH YUNUS a.s.

KISAH KEEMPAT BELAS
KISAH NABIYULLAH YUNUS a.s.

Kisah Nabiyullah Yunus mengandung keajaiban dan keunikan. Dia dibuang ke laut dan dimakan ikan. Di sanalah dia berdoa kepada Allah untuk memohon pertolongan-Nya. Maka Dia menyelamatkan dan menjaganya dari kebinasaan. Dia memerintahkan ikan agar memuntahkannya di tepi pantai. Hadis ini mengandung tambahan keterangan dari apa yang disebutkan oleh Al-Qur'an tentang kisahnya. Ia menjelaskan sebab-sebab mengapa Yunus marah, lalu naik perahu menjauh dari keluarga dan negerinya.

NASH HADIS

Dari Abdullah bin Mas'ud berkata, "Sesungguhnya Yunus menjanjikan adzab kepada kaumnya. Dia memberitakan bahawa ia akan datang kepada mereka dalam tiga hari. Mereka ketakutan, hingga ibu berpisah dengan anaknya. Kemudian mereka keluar dan kembali kepada Allah untuk memohon ampun dari-Nya. Maka Allah menahan adzab dari mereka. Sementara itu Yunus menantikan turunnya adzab dan dia tidak melihat apa pun. Barangsiapa berdusta dan tidak memiliki bukti maka dia dibunuh. Maka Yunus pergi dalam keadaan marah, hingga dia bertemu dengan suatu kaum di atas perahu. Yunus ikut bersama mereka dan mereka mengenalnya.

Ketika Yunus naik perahu, perahu itu tiba-tiba terhenti padahal perahu-perahu lainnya berjalan hilir-mudik ke kanan dan ke kiri. Yunus berkata, 'Ada apa dengan perahu kalian?’ Mereka menjawab, ’Entahlah.’ Yunus berkata, ’Akan tetapi, aku tahu. Di atas perahu ini terdapat seorang hamba yang kabur dari Tuhannya. Perahu ini, demi Allah, tidak akan berjalan hingga kalian membuang orang itu.’ Mereka menjawab, ’Kalau kamu, wahai Nabiyullah, maka kami tidak akan melemparkanmu.’ Yunus berkata, ’Buatlah undian. Siapa yang keluar namanya, maka dia harus terjun ke laut.’

Lalu mereka membuat undian. Yunus mengundi mereka tiga kali dan yang keluar selalu namanya. Yunus pun terjun ke laut dan langsung seekor ikan besar telah menantinya. Begitu Yunus terjun, ikan itu langsung menelannya. Ikan itu turun ke dasar laut. Yunus mendengar tasbih batu-batu kecil. "Maka dia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, 'bahawa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim." (QS. Al-Anbiya: 87).

Ibnu Mas'ud berkata, "Kegelapan di dalam perut ikan besar, kegelapan laut dan kegelapan malam." Dia berkata, "Kalau sekiranya dia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, nescaya dia benar-benar dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela." (QS. Al-Qalam: 49)

Dia berkata, "Yunus seperti anak burung yang telanjang dan tidak berbulu, dan Allah menumbuhkan untuknya sebuah pohon dari jenis labu. Yunus makan dari pohon itu dan berteduh di bawahnya. Pohon itu mengering dan Yunus menangisinya, maka Allah mewahyukan kepadanya, 'Apakah kamu menangisi sebuah pohon yang mengering dan tidak menangisi seratus ribu orang atau lebih di mana kamu hendak mencelakakan mereka?"

Maka Yunus keluar. Dia bertemu dengan seorang penggembala kambing. Yunus bertanya kepadanya, "Anak muda, darimana kamu?" Dia menjawab, "Dari kaum Yunus." Yunus berkata, "Jika engkau pulang, maka sampaikan salam kepada mereka. Katakan kepada mereka kalau kamu telah bertemu Yunus." Anak muda itu berkata, "Jika kamu memang benar Yunus, maka tentu kamu tahu bahawa barangsiapa yang berbohong dan dia tidak mempunyai bukti, dia akan dibunuh. Lalu siapa yang bersaksi untukku?" Yunus menjawab, "Saksimu adalah pohon ini dan lembah ini."

Anak muda itu berkata, "Perintahkan keduanya." Maka Yunus berkata kepada pohon dan lembah itu, "Jika anak muda ini datang kepada kalian berdua, maka bersaksilah untuknya." Keduanya menjawab, "Ya." Anak muda itu pulang kepada kaumnya. Dia memiliki saudara-saudara yang melindunginya. Dia menghadap raja dan berkata kepadanya, "Sesungguhnya aku telah bertemu Yunus, dia menyampaikan salam kepada kalian." Maka raja memerintahkan agar anak muda ini dibunuh. Dikatakan kepada raja, "Dia punya bukti."

Raja pun mengutus seseorang pergi bersama anak muda itu. Mereka tiba di pohon dan lembah. Anak muda itu berkata kepada keduanya, "Aku bertanya kepada kalian berdua dengan nama Allah, apakah Yunus menjadikan kalian berdua sebagai saksi?" Keduanya menjawab, "Ya." Maka kaumnya pulang dalam keadaan ketakutan. Mereka berkata, "Pohon dan bumi bersaksi untukmu." Mereka mendatangi raja dan menceritakan apa yang mereka lihat. Raja menuntun tangan anak muda itu dan mendudukkannya di singgasananya seraya berkata, "Kamu lebih berhak terhadap kursi ini daripada aku." Maka anak muda itu memimpin mereka selama empat puluh tahun.

PENJELASAN HADIS

Yunus bin Matta adalah seorang Nabi dan Rasul. Allah mewahyukan kepadanya seperti Allah mewahyukan kepada Rasul-Rasul yang lain, "Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang Rasul." (QS. Ash-Shaffat:139). "

Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan Nabi-Nabi sesudahnya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud." (QS. An-Nisa: 163).

Dia termasuk orang-orang soleh yang terpilih. Allah melebihkan mereka dari manusia-manusia yang lain. "Dan Ismail, Alyasa', Yunus dan Luth. Masing-masingnya kami lebihkan darjatnya di atas umat (dimasanya)." (QS. Al-An'am: 86)

Allah telah memberitakan bahawa Yunus meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah, "Dan ingatlah Dzun Nun (Yunus) ketika dia pergi dalam keadaan marah." (QS. Al-Anbiya: 87). Dan bahawa dia kabur dengan perahu yang sarat muatan (penuh beban), "Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang Rasul, ingatlah ketika dia lari ke kapal yang penuh muatan." (QS. Ash-Shaffat: 139-140)

Rasulullah memberitakan alasan kaburnya Yunus dan bagaimana dia bisa marah. Hal itu kerana dia menjanjikan adzab kepada kaumnya setelah sekian lama mereka mendustakan Rasul mereka. Yunus menyatakan bahawa adzab akan turun menimpa mereka setelah tiga hari. Ketika mereka telah yakin bahawa adzab pasti turun, mereka bertaubat dan kembali kepada Allah. Mereka menyesali sikap mereka yang mendustakan Rasul mereka. Dan keadaan mereka, sebagaimana yang diberitakan oleh Rasulullah di dalam hadis ini, mereka memisahkan anak haiwan dari induknya dan anak manusia dari ibunya. Kemudian mereka keluar dan berdoa kepada Allah. Suara mereka bercampur-baur.

Mereka berdoa dan bertawassul dengan-Nya. Ibu-ibu dan induk-induk haiwan berteriak sebagaimana anak-anak berteriak mencari ibu-ibu mereka. Maka Allah menahan adzab-Nya dari mereka.

Ibnu Katsir berkata, "Ibnu Mas'ud, Mujahid, Said bin Jubair dan banyak ulama dari kalangan Salaf dan Khalaf berkata, ’Manakala Yunus keluar dari kota mereka, dan mereka yakin adzab akan turun kepada mereka, Allah memberi mereka taufik untuk bertaubat dan kembali kepada-Nya, dan mereka menyesal atas sikap mereka selama ini kepada Nabi mereka. Maka mereka memakai pakaian ibadah dan memisahkan semua ternak dengan anaknya, kemudian mereka berdoa kepada Allah. Mereka mengangkat suara, merendahkan dan menundukkan diri mereka kepada-Nya. Kaum lelaki, para wanita, anak-anak, lelaki dan perempuan, serta para ibu, semuanya menangis. Binatang ternak, binatang melata, semuanya bersuara, unta dan anaknya berteriak, sapi dan anaknya melenguh, kambing dan anaknya mengembik. Saat-saat yang mencekam. Lalu Allah dengan daya dan kekuatan-Nya, dengan rahmat dan kasih sayang-Nya menahan adzab yang hampir menimpa mereka dengan sebab, dan ia telah berputar di atas kepala mereka seperti sepotong malam yang kelam."

18 Oleh kerana itu Allah berfirman,"Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota  yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka adzab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu." (QS. Yunus: 98)

Allah telah memberitakan kepada kita bahawa iman kaum Yunus berguna bagi mereka setelah adzab hampir turun menimpa mereka, dan Allah pun menariknya padahal ia telah menaungi mereka.

18 Al-Bidayah wan Nihayah, 1/232.

Tiga hari yang dijanjikan oleh Yunus kepada kaumnya telah berlalu. Yunus datang untuk melihat terwujudnya janji Allah atas mereka. Mungkin saat itu Yunus menyendiri, tidak bersama kaumnya, maka dia tidak mengetahui taubat dan insafnya mereka. Ketika Yunus menengok mereka, dia mendapati mereka dalam keadaan selamat. Hal ini membuatnya marah. Dan bagi mereka, balasan untuk orang berdusta adalah dibunuh.

Maka Yunus kabur kerana takut dibunuh. Yunus terus berjalan hingga mencapai pantai. Dari pengamatan terhadap nash hadis menunjukkan bahawa perginya Yunus ini tanpa izin dari Allah Taala. Oleh kerana itu, Allah Tabaraka wa Taala menyatakan bahawa Yunus adalah orang yang abiq [pergi tanpa permisi;pent]. Abiq adalah hamba sahaya yang melarikan diri dari majikannya. "Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang Rasul, ingatlah ketika dia lari ke kapal yang penuh muatan." (QS. Ash-Shaffat: 139-140)

Semestinya Yunus harus rela dengan keputusan Allah dan berserah diri kepada perintah-Nya. Bukan hak seorang hamba untuk marah kepada perbuatan Tuhannya. Yunus juga semestinya tidak pergi tanpa izin-Nya. Oleh kerana itu, Allah melarang Rasul-Nya agar tidak seperti orang yang ditelan ikan besar, iaitu Yunus a.s.."Maka bersabarlah kamu terhadap ketetapan Tuhanmu dan janganlah kamu seperti orang yang berada di dalam perut ikan besar." (QS. Al-Qalam: 48)

Ketika Yunus tiba di pantai, dia mendapati suatu kaum berada di sebuah perahu. Mereka mengenalnya dan membawanya bersama mereka atas dasar permintaannya. Ketika perahu sampai di tengah lautan, ia tiba-tiba terhenti dan tidak bergerak. Ini benar-benar

Kalau bukan kerana tasbihnya dan taubatnya kepada Allah, nescaya dia akan binasa di perut ikan dan diam di dalamnya sampai hari Kebangkitan. "Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak bertasbih, nescaya dia akan tetap tinggal di perut ikan sampai hari Kebangkitan." (QS. Ash-Shaffat: 143-144)

Setelah Yunus berdoa, Allah meminta agar ikan memuntahkannya di pantai. Maka ikan itu melakukan apa yang diminta oleh Allah kepadanya. Yunus dimuntahkan dalam keadaan sakit, kulitnya mengelupas dan tanpa kekuatan. "Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedangkan dia dalam keadaan sakit." (QS. Ash-Shaffat: 145)

Rasulullah menjelaskan keadaan Yunus. Kulitnya mengelupas kerana berenang di dalam cairan perut ikan, dan ketika ikan itu melemparkannya ke pantai, dia seperti anak burung yang dicabuti bulunya dan tidak tersisa sedikit pun. Di tempat Yunus terdampar, Allah menumbuhkan pohon sejenis labu. "Dan Kami tumbuhkan untuknya sebatang pohon dari jenis labu." (QS. Ash-Shaffat: 146)

Pohon sejenis labu (Yaqthin). Orang-orang yang mengetahui pengobatan menyebutkan bahawa Yaqthin ini adalah makanan yang baik bagi tubuh, sesuai dengan keadaan perut, dan sesuai dengan pencernaan. Airnya bisa menghilangkan dahaga dan menghilangkan nyeri. Ilmu kedokteran modern menyatakan bahawa pohon ini mudah dicerna, menenangkan, melunakkan, melembabkan, menghaluskan, melancarkan air kencing dan membersihkan hati, juga bisa digunakan sebagai obat untuk berbagai penyakit.

21 Rasulullah telah memberitakan kepada kita bahawa Yunus bernaung di bawah pohon itu dan makan darinya. Pohon itu mengering setelah beberapa waktu. Maka Nabiyullah Yunus menangisinya, lalu Allah mewahyukan kepadanya untuk memperingatkannya, "Apakah kamu menangisi sebuah pohon yang mengering sementara kamu tidak menangisi seratus ribu orang atau lebih di mana kamu hampir mencelakai mereka? "Ketika Yunus sihat, dia mulai bisa berjalan dan bergerak. Dia berjalan meninggalkan daerah itu. Dia bertemu dengan seorang anak muda penggembala kambing. Yunus bertanya dari kaum mana anak muda itu berasal. Pemuda itu menjawab, "Dari kaum Yunus." Maka Yunus memintanya agar menyampaikan salam kepada kaumnya dan memberitahu mereka bahawa dia telah bertemu Yunus.

Anak muda ini cerdik. Dia mengerti kebiasaan yang berlaku di dalam kaum Yunus terhadap pendusta. Dia berkata kepada Yunus, "Jika kamu benar Yunus, maka kamu mengetahui bahawa barangsiapa berdusta dan tidak mempunyai bukti, maka dia dibunuh. Lalu siapa yang bersaksi untukku?" Yunus menjawab, "Pohon ini dan dataran ini bersaksi untukmu."Anak muda itu berkata, "Perintahkan kepada keduanya." (Yakni agar bersaksi untuknya). Yunus berkata kepada keduanya, "Jika anak muda ini mendatangi kalian berdua, maka bersaksilah untuknya." Keduanya menjawab, "Ya." Semua itu dengan kudrat Allah.

Anak muda itu pun pulang kepada kaumnya. Dia mempunyai saudara-saudara yang memiliki kedudukan dan kehormatan di kaumnya, sehingga dia bisa berlindung kepada mereka dari orang-orang yang hendak menyakitinya. Anak muda itu datang kepada raja untuk menyampaikan kalau dirinya telah bertemu dengan Yunus, dan Yunus menitipkan salam kepadanya dan kepada kaumnya. Sepertinya raja dan kaumnya telah yakin kalau Yunus telah binasa, lebih-lebih para penumpang perahu yang pasti telah bercerita tentang Yunus yang mencebur ke laut dan ditelan ikan besar. Maka ucapan anak muda itu tentang Yunus dianggap dusta. Oleh kerananya raja memerintahkan agar anak muda itu dibunuh.

Anak muda itu menyatakan dirinya mempunyai bukti kebenaran. Maka raja mengirim beberapa orang untuk mengiringinya. Ketika mereka tiba di pohon dan di daratan yang diperintahkan oleh Yunus agar bersaksi untuk anak muda itu, Ia berkata kepada keduanya, "Aku bertanya kepada kalian berdua dengan nama Allah, apakah Yunus memerintahkan kalian berdua untuk menjadi saksi bagiku?" Keduanya menjawab, "Ya." Mereka pulang dalam ketakutan. Mereka menyampaikan apa yang mereka dengar kepada raja. Raja langsung turun dari singgasananya, menuntun anak muda itu dan mendudukkannya di singgasananya seraya berkata, "Kamu lebih berhak dengan tempat ini daripada aku."

Rasulullah telah menyampaikan bahawa anak muda ini memimpin selama empat puluh tahun. Dia menegakkan urusan mereka dan memperbaiki perkara mereka. Dan nampaknya perintah Yunus kepada anak muda itu, agar menyampaikan salamnya kepada kaumnya dan memberitakan bahawa dirinya masih hidup dengan kesaksian daratan dan pohon itu, adalah untuk menunjukkan kepada kaumnya bahawa dia tidak berdusta kepada mereka. Semua itu terjadi dengan perintah Allah. Kesaksian daratan dan pohon itu bagi anak muda tersebut merupakan kesaksian bagi Yunus bahawa dia adalah Nabi. Dan Nabi adalah orang yang jujur, bukan pendusta.

Dan dalil-dalil yang ada di tangan kita menunjukkan bahawa Yunus pulang kepada kaumnya setelah mereka beriman. Ini berdasarkan firman Allah, "Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih." (QS. Ash-Shaffat: 147). Mereka adalah kaum Yunus, sebagaimana disebutkan dalam hadis ini tentang celaan Allah kepada Yunus yang tidak bersedih kerana lebih dari seratus ribu kaumnya yang binasa.

VERSI TAURAT

Kisah ini terdapat di dalam Taurat dalam satu Safar lengkap yang khusus menjelaskannya. Safar ini diberi nama Safar Yunan bin Amatan. Taurat menyatakan bahawa dia adalah salah seorang Nabi Bani Israil. Yang pasti adalah bahawa Nabi ini adalah Yunus bin Matta. Nama-namanya terdapat kemiripan dalam lafazhnya. Kisahnya mengandung sebahagian kejadian dan peristiwa yang dibicarakan oleh Al-Qur'an dan hadis, walaupun terdapat kekurangan dan perubahan disebabkan oleh penyelewengan yang menimpa Taurat. Dan sebahagian hadis shahih menyatakan bahawa Nabi ini adalah Yunus bin Matta.

22 Nama asli Yunan menurut orang-orang Yahudi adalah Yunatsan, yang berarti pemberian Allah, atau sebagaimana dikatakan oleh para penjelas Taurat, "Yehova memberi" (yakni, Allah memberi). Yehova menurut mereka adalah Allah.

23 Taurat menyatakan bahawa dia berasal dari kota Palestina yang bernama Jat Hafir (Safar Muluk kedua, Ishah 14 poin 25). Kota ini terletak dekat dengan kota Nashira, sejauh tiga mil darinya. Salah satu suku Bani Israil bernama Zablun (Safar Yasyu’, Ishah 19 poin 10-16). Oleh kerana itu, para penjelas Taurat menguatkan bahawa Yunan berasal dari suku ini.

Hanya Allah yang mengetahui kebenaran berita-berita seperti ini. Taurat mengtuntutan bahawa Allah mengutus Yunus dari kotanya di Palestina kepada penduduk Ninaway ketika keburukan dan kejahatan merajalela di kalangan mereka, agar dia memperingatkan mereka terhadap adzab dan siksa Allah. Ninaway adalah kota besar dekat kota Maushil di Irak. Lalu Yunus menolak pergi ke kota itu, kerana ia takut terhadap keburukan penduduknya.

Yunus lari dari Allah Tabaraka wa Taala. Dia naik perahu dari kota Yafa ke kota yang jauh bernama Tarsyisy. Para 22 Shahih Bukhari, 6/450; Shahih Muslim, 1/152, no. 166. 23 Qamusul Kitabil Muqaddas, hlm. 1123. penafsir Taurat menyatakan bahawa kota ini barada di Maroko atau Spanyol. Aku tidak mengerti bagaimana Yunus menjadi Nabi lalu dia mengira mungkin bisa lari dari Allah.

Ketika perahu sampai di tengah lautan, lautan bergolak dan bergejolak sampai perahu hampir pecah. Maka para penumpang membuang barang bawaan mereka agar perahu tidak karam. Pada saat itu Yunus sedang tidur di bahagian bawah perahu. Nakhoda mendatanginya dan membangunkannya. Dia meminta kepada Yunus berdoa kepada Allah agar menyelamatkan mereka dari kesulitan tersebut.

Sebahagian penumpang mengusulkan agar dilaksanakan undian, bukan untuk meringankan beban perahu, melainkan untuk mengetahui seorang penumpang penyebab kesulitan yang menimpa mereka. Yunus memperoleh undian. Mereka pun bertanya-tanya tentang kejadian apa yang menimpa Yunus. Ini menunjukkan bahawa mereka tidak mengenalnya ketika Yunus naik pertama kali bersama mereka. Ketika mereka mengetahui bahawa Yunus lari dari hadapan Allah, mereka ketakutan. Yunus meminta mereka agar melemparkannya ke laut, sehingga mereka bisa selamat dari murka Allah, kerana dia mengetahui bahawa dialah penyebab dari bergolaknya laut. Lalu mereka melemparkannya ke laut. Yunus ditelan ikan besar. Dia tertahan di perut ikan selama tiga hari tiga malam.

Taurat menyebutkan doa yang dibaca oleh Yunus kepada Tuhannya. Doanya bukan doa di dalam Al-Qur'an. Allah memerintahkan ikan agar memuntahkannya ke daratan, lalu memerintahkannya agar pergi ke kota Ninaway untuk memberi peringatan kepada penduduknya danmemberitahukan kepada penduduknya bahawa kota mereka akan diadzab setelah empat puluh hari.

Ketika penduduk Ninaway mengetahui peringatan Yunus mereka pun bertaubat, beriman dan kembali kepada Allah. Mereka berdoa kepada-Nya, maka Allah mengampuni dan menyayangi mereka. Hal ini membuat Yunus kesal dan marah kerana Allah menyayangi mereka.

Yunus menyalahkan Tuhannya atas ampunan-Nya kepada mereka. Yunus meninggalkan kota. Dia duduk di arah timur dari kota itu di bawah payung yang dibuatnya, untuk melihat apa yang terjadi di kota. Lalu Allah menumbuhkan pohon labu besar yang menaunginya agar dia melupakan kekesalannya. Yunus berbahagia dengan pohon itu. Esok harinya, pada saat terbit fajar, pohon labu itu mengering kerana Allah mengirim ulat yang memakannya. Yunus bersedih kerananya, maka Tuhannya mencelanya atas kesedihannya terhadap kematian pohon labu, sementara dia tidak bersedih atas binasanya sejumlah besar penduduk Ninaway.

Dalam Ishah pertama dalam Safar Yunan termaktub, "Tuhan berfirman kepada Yunan bin Amatan, ’Bangkitlah, pergilah ke Ninaway, kota yang besar, serukan padanya kerana keburukan mereka telah sampai di hadapan-Ku."Maka Yunan pun bangkit untuk pergi ke Tarsyisy dari wajah Tuhan. Dia singgah di Yafa dan menemukan perahu yang berangkat ke Tarsyisy. Dia membayar ongkos dan naik ke atasnya untuk pergi bersama mereka ke Tarsyisy dari wajah Tuhan. Tuhan mengirim angin kencang ke laut. Maka terjadilah badai besar di laut yang hampir memecahkan perahu.

Para penumpang ketakutan. Semuanya berdoa kepada Tuhan, barang-barang mereka dibuang ke laut untuk meringankan beban perahu. Yunan sendiri masuk ke lambung perahu, dia tidur nyenyak. Nakhoda mendatanginya dan berkata, "Mengapa kamu hanya tidur? Bangun dan berdoalah kepada Tuhanmu, semoga Tuhan menarik badai ini sehingga kita semua tidak celaka." Sebahagian penumpang berkata kepada sebahagian yang lain, "Kita membuat undian supaya kita mengetahui siapa penyebab kesulitan ini." Mereka membuat undian. Maka Yunanlah yang meraih undian.

Mereka berkata kepadanya, "Katakanlah apa penyebab semua ini? Apa yang kamu lakukan? Darimana kamu datang? Apa kotamu? Dari bangsa mana kamu ini?" Yunan menjawab, "Aku orang Ibrani. Aku takut kepada Tuhan langit yang menciptakan langit dan bumi." Maka para penumpang ketakutan. Mereka berkata kepada Yunan, "Mengapa kamu melakukan ini?" Orang-orang mengetahui bahawa dia berlari dari wajah Tuhan kerana dia memberitahukan kepada mereka. Mereka berkata, "Apa yang mesti kami lakukan kepadamu agar laut ini bisa tenang?" Pada waktu itu laut semakin bergejolak.

Yunan berkata, "Lemparkan aku ke laut, nescaya laut menjadi tenang, kerana aku tahu dirikulah penyebab datangnya badai besar ini kepada kalian." Para penumpang berusaha membelokkan perahu ke daratan, akan tetapi mereka tidak berhasil kerana laut semakin bergolak. Mereka berdoa kepada Tuhan, "Ya Rabbi, kami tidak mau celaka disebabkan oleh jiwa lelaki ini. Janganlah Engkau menjadikan atas kami darah yang bebas, kerana Engkau, ya Rabbi, melakukan apa yang Engkau kehendaki." Kemudian mereka membuang Yunan ke laut, maka laut berhenti bergejolak. Orang-orang sangat takut kepada Tuhan. Mereka menyembelih untuk Tuhan dan bernadzar untuk-Nya. Tuhan menyiapkan ikan besar yang menelan Yunan. Maka Yunan berada di dalam perut ikan besar selama tiga hari tiga malam.

Dalam Ishah kedua tertulis, "Yunan berdoa kepada Tuhannya di dalam perut ikan. Dia berkata, 'Aku berdoa dari kesulitanku, ya Tuhan, maka perkenankanlah. Aku berteriak dari perut ikan besar maka Engkau mendengar suaraku. kerana Engkau telah melemparkanku ke kedalaman di dasar lautan, aku diliputi oleh sungai di atasku bergejolak seluruh arus dan gelombang-Mu, maka aku berkata, 'Aku telah diusir dari hadapan mata-Mu, akan tetapi aku kembali melihat kepada bentuk kesucian-Mu. Air telah meliputiku mencekik nafas, arus deras meliputiku, rumput laut mengelilingi kepalaku. Aku turun gunung yang paling bawah, bumi tertutup atasku untuk selama-lamanya. Kemudian, ya Rabbi, Tuhanku, hidupku naik dari tempat rendah ketika nafasku semakin sulit bagiku. Aku mengingat Tuhan, maka doaku mendatangimu, kepada bentuk kesucianmu orang-orang menjaga kebatilan-kebatilan dusta meninggalkan nikmat mereka. Dengan suara pujian aku menyembelih untukmu dan menunaikan apa yang aku nadzarkan. Ikhlas kerana Tuhan." Maka Tuhan memerintahkan ikan untuk ia memuntahkan Yunan ke daratan.

Dalam Ishah ketiga tertulis, "Kemudian Tuhan berfirman kepada Yunan untuk kedua kalinya, 'Bangkitlah, pergilah ke Ninaway kota yang besar, serukan kepadanya dengan seruan yang aku sampaikan kepadamu.’Yunan bangkit. Dia pergi ke Ninaway seperti dalam firman Tuhan. Ninaway adalah kota yang besar bagi Allah, berjarak perjalanan selama tiga hari. Yunan mulai masuk kota dengan perjalanan satu hari. Dia berseru, "Ninaway akan dibalik setelah empat puluh hari."

Penduduk Ninaway beriman kepada Allah dan mereka menyerukan berpuasa. Mereka memakai pakaian ibadah, baik orang dewasa maupun anak-anak. Hal ini dideangar oleh raja Ninaway. Dia pun bangkit dari kursinya, melepas jubahnya, menutup diri dengan pakaian ibadah dan duduk di atas abu. Di Ninaway diserukan bahawa perintah raja dan pembesarnya, "Hendaknya manusia, haiwan ternak, sapi dan kambing tidak mencicipi apa pun. Tidak digembalakan dan tidak minum air. Hendaknya manusia menutup diri, demikian pula binatang ternak, dengan pakaian ibadah. Mereka berteriak dengan keras kepada Allah. Setiap orang meninggalkan jalan hidupnya yang buruk dan membuang kedzaliman yang ada di tangan mereka. Semoga Allah kembali dan menyesal dan menghapus adzab-Nya, maka kita tidak binasa."

Ketika Allah melihat amal mereka, bahawa mereka meninggalkan kehidupan mereka yang buruk, maka Allah menyesal atas keburukan yang telah diucapkannya untuk dilaksanakan kepada mereka. Dia pun tidak melaksanakannya."

Dalam Ishah keempat termaktub, "Maka hal itu membuat Yunan sangat kesal. Dia marah dan berdoa kepada Tuhan. Dia berkata, 'Ya Tuhan, bukankah ini adalah ucapanku manakala aku masih di kotaku? Oleh kerana itu aku segera berlari ke Tarsyisy, kerana aku mengetahui bahawa Engkau mengasihi dan menyayanginya, tidak cepat marah, banyak rahmat dan menyesal atas keburukan. Maka sekaranglah, wahai Tuhan, cabutlah nyawaku dari diriku kerana kematianku lebih baik daripada kehidupanku." Tuhan bertanya, "Apakah kamu marah kepada kebenaran?"

Yunan keluar dari kota itu. Dia duduk di sebelah timur kota. Di sana dia membuat payung dan duduk di bawahnya sehingga dia bisa melihat apa yang terjadi di kota. Maka Tuhan menumbuhkan sebuah pohon labu yang tingginya melebihi Yunan sehingga bisa memayungi kepalanya, agar dia melupakan kesedihannya. kerana pohon labu ini Yunan menjadi sangat bahagia. Kemudian esok harinya di waktu fajar, Allah mengirimkan ulat yang menyerang pohon labu hingga mengering. Dan pada waktu terbit matahari Allah mengirim angin timur yang panas. Matahari memanaskan kepala Yunan dan pohon itu mengering. Lalu Yunus memilih mati untuk dirinya.

Dia berkata, "Matiku lebih baik dari hidupku." Allah berfirman kepada Yunan, "Apakah kamu marah terhadap kebenaran demi sebatang pohon labu?" Yunan menjawab, "Aku marah kepada kebenaran sampai mati."Tuhan berkata, "Kamu mengasihi sebatang pohon labu padahal ia bukan hasil keringatmu, bukan pula kamu yang merawatnya. Ia tumbuh di malam apa pun dan kamu meninggalkannya pada malam ketika ia mengering.

Apakah aku tidak mengasihi orang-orang Ninaway, kota yang besar di mana terdapat lebih dari dua belas kabilah manusia yang tidak mengenal mana yang kanan dari yang kiri dan ternak mereka yang banyak?"

KOMENTAR TERHADAP VERSI TAURAT

Barangsiapa membaca kisah ini dalam Taurat setelah dia mengetahui kisah yang benar di dalam Al-Qur'an dan hadis yang shahih, maka dia mengetahui bahawa kisahnya telah diselewengkan dan dirubah. Yang tersisa dari kebenaran hanyalah sedikit, ibarat puing-puing yang tersisa dari kota mati. Orang yang mengenalnya dengan baik hampir tidak mengenalinya kecuali dengan usaha keras dan penuh kesulitan.

Tanpa ragu, kisah Yunus adalah benar, bukan khayalan yang direkayasa sebagaimana dituntutan oleh sebahagian penjelas Taurat. Dan kami tidak mengetahui sejauh mana kebenarannya bahawa Yunus berasal dari bumi Palestina dan diutus oleh Allah ke Ninaway di bumi Irak. Yang nampak bagiku adalah bahawa hal ini tidak benar.

Rasulullah telah menyampaikan kepada kita bahawa Allah tidak mengutus seorang Rasul setelah Luth, kecuali jika dia di puncak nasab kaumnya. Bagaimana bisa Yunus bukan dari penduduk kota di mana dia diutus kepadanya.?! Al-Qur'an secara nyata mengatakan bahwa penduduk kota di mana Yunus diutus kepada mereka adalah kaumnya, "Dan mengapa tidak ada penduduk suatu kota yang beriman lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus?" (QS. Yunus: 98).

Bagaimana bisa mereka adalah kaum Yunus sementara dia dianggap orang asing bagi mereka? Ini adalah pemahaman yang jauh. tuntutan Taurat bahawa Yunus menolak perintah Allah kepadanya agar pergi ke Ninaway adalah tuntutan yang salah. Tidak mungkin bagi seorang Yunus yang diangkat menjadi Nabi dan Rasul untuk menolak perintah Allah kepadanya. Dan tuntutan Taurat bahawa Yunus naik perahu sebelum sampai di Ninaway adalah tuntutan yang salah pula. Hadis secara jelas menyatakan bahawa kejadian itu setelah dia pergi meninggalkan kaumnya kerana adzab yang tidak turun kepada mereka. Hadis menyatakan bahawa para penumpang perahu mengenal Yunus, tidak sebagaimana yang dinyatakan oleh Taurat bahawa mereka tidak mengenalnya. Hadis juga menyatakan bahawa Yunuslah yang meminta agar dilakukan undian, tidak sebagaimana yang dinyatakan oleh Taurat bahawa merekalah yang meminta itu. Hadis menyatakan bahawa undian dilakukan tiga kali, bukan satu kali seperti yang dikatakan oleh Taurat. Hadis menyatakan bahawa Yunus melemparkan dirinya ke laut, tidak seperti Taurat yang menyatakan bahawa merekalah yang melemparkannya. Taurat menyebutkan bahawa pada saat laut bergejolak Yunus sedang tidur nyenyak, ini tidak benar. Ini menhodoh-hodohkan Nabi Yunus. Tidur nyenyak dalam situasi seperti ini bukanlah tabiat orang-orang besar.

Al-Qur'an membenarkan Taurat dalam beberapa hal, seperti ketika Yunus ditelan ikan besar. Akan tetapi Taurat tidak menyinggung bahawa Yunus mendengar tasbih batu-batu di lautan seperti disebutkan oleh hadis. Dan doa yang dibaca oleh Yunus dalam Taurat bukanlah doa yang disebutkan oleh Al-Qur'an yang sesuai dengan keadaannya. Doa dalam Taurat yang tidak mengandung pengakuan terhadap kesalahannya. Yang ada di dalam Al-Qur'an dan hadis-hadis shahih adalah bahawa Yunus mengajak kaumnya, orang-orang Ninaway, tapi mereka menolak untuk beriman. Yunus mengancam mereka dengan adzab dan kebinasaan.

Begitulah umat-umat para Rasul, mereka tidak diadzab kecuali jika hujjah telah tegak atas mereka. Adapun apa yang dinyatakan oleh Taurat bahawa Yunus datang memberitakan adzab kepada mereka yang akan turun setelah empat puluh hari tanpa peringatan terlebih dahulu dan tanpa pergolakan panjang, menyelisihi apa yang sudah terbiasa dalam urusan dakwah para Rasul kepada kaum mereka.

Taubat penduduk Ninaway dan kembalinya mereka kepada Allah yang disebutkan oleh Taurat dibenarkan oleh Al-Qur'an. Binatang ternak yang dipisahkan dari anak-anaknya yang disebutkan oleh Taurat juga dinyatakan benar oleh hadis. Dan di dalam hal ini, Taurat memuat perincian yang mungkin saja benar, namun pengungkapan penyesalan Allah atas keburukan yang hendak dilakukannya kepada penduduk kota adalah pengungkapan yang buruk lagi salah. Yang benar adalah bahawa Allah menerima taubat mereka dan mengasihi mereka.

Taurat menyatakan bahawa Yunus marah terhadap rahmat Allah kepada penduduk kota lalu dia menyalahkan-Nya. Ini tidak benar. Yang benar adalah bahawa Yunus takut dibunuh kerana adzab Allah tidak turun menimpa mereka. Hukum pendusta di lingkungan mereka adalah dibunuh.

Yunus memperingatkan mereka dengan adzab setelah empat puluh hari. Ini salah. Yang benar adalah setelah tiga hari sebagaimana termaktub di dalam hadis. Taurat menyatakan bahawa Allah menumbuhkan sebuah pohon labu bagi Yunus, dan bahawa pohon itu mengering hingga dia bersedih. Lalu Allah membuat perumpamaan dengannya: dia bersedih atas matinya sebuah pohon, tetapi tidak bersedih atas sebuah umat yang jumlahnya melebihi seratus ribu orang. Ini benar. Akan tetapi tidaklah benar bahawa Allah menumbuhkan pohon labu untuknya setelah dia memperingatkan kaumnya. Dan apa yang secara jelas dinyatakan oleh hadis dan oleh Al-Qur'an secara tersurat bahawa semua itu terjadi setelah Yunus dimuntahkan dari dalam perut ikan.

Di dalam Taurat tidak terdapat banyak perincian seperti termaktub di dalam Al-Qur'an dan hadis. Taurat tidak menyinggung sebab-sebab yang membuat Yunus pergi dari kotanya, iaitu kerana takut dibunuh dikeranakan adzab yang dijanjikannya tidak kunjung turun. Taurat tidak menyinggung bahawa Yunus dimuntahkan oleh ikan besar dalam keadaan sakit seperti anak burung tanpa bulu. Taurat juga tidak berbicara tentang seorang anak muda dengan perincian-perinciannya.

PELAJARAN-PELAJARAN DAN FAEDAH-FAEDAH HADIS

1.      Hendaknya seorang mukmin teguh di atas perintah Allah dan sabar atas hukum-Nya. Dia tidak sepantasnya terburu-buru dalam urusan di mana Allah mempunyai urusan di dalamnya.

2.      kesan taubat dan iman dalam mengangkat kemarahan Allah, murka dan adzab-Nya sebagaimana yang terjadi pada kaum Yunus, bahawa Allah mengangkat adzab dari mereka ketika mereka beriman.

3.      Kadangkala Allah menguji hamba-hamba-Nya yang soleh jika mereka melakukan penyimpangan terhadap perintah Allah, sebagaimana Dia menguji Yunus. Tetapi Dia menyelamatkan mereka dengan iman, kebaikan dan doa mereka, sebagaimana Yunus selamat dari perut ikan.

4.      kesan doa dan pengakuan terhadap kesalahan dalam menyelamatkan diri dari kesulitan. Allah menyelamatkan Yunus kerana doa dan tasbihnya. "Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak bertasbih nescaya dia akan tetap tinggal di perut ikan sampai hari Kebangkitan." (QS. Ash-Shaffat: 143-144)

5.      Hadis ini menunjukkan kudrat besar Allah. Dia menghentikan perahu hingga tidak berjalan, padahal perahu-perahu yang ada di kanan kirinya hilir mudik. Dia menahan ikan hingga tidak mematikan Yunus yang berada di dalam perutnya. Dia memerintahkannya untuk memuntahkannya di pantai. Dia membuat Yunus mendengar tasbih batu-batu di dasar lautan. Dia membuat pohon dan batu bisa berbicara untuk memberikan kesaksian kepada anak muda.

6.      Allah mengangkat anak muda penggembala kambing sebagai raja. Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Anak muda itu memperbaiki kaumnya selama empat puluh tahun, masa yang panjang.

7.      Sejauh mana perubahan yang terjadi pada kaum Yunus. Keadaan mereka menjadi baik dan urusan mereka menjadi lurus. Ini dibuktikan dengan turunnya raja mereka dari tahtanya dan menyerahkannya kepada anak muda penggembala yang bertemu Yunus. Dia menyampaikan salam Yunus kepada kaumnya, serta pohon dan daratan berarti untuknya.

8.      Beratnya dosa dusta. Pada masa umat terdahulu dusta termasuk dosa besar dan pelakunya berhak untuk dibunuh.

9.      Pada masa selain kaum Yunus terdapat orang-orang yang baik. Para penumpang perahu menolak melemparkan Yunus walaupun Yunus selalu menang undian tiga kali, sehingga Yunus sendirilah yang menceburkan diri.

10. Kesalahan yang dilakukan oleh Yunus tidak menodai kedudukannya dan tidak menurunkan kemuliaannya. Dia termasuk Nabi dan Rasul Allah di mana Dia  memilih, mengangkat dan mengunggulkan mereka. Rasul kita telah memperingatkan agar jangan ada orang yang mengtuntutan atau berkata, "Aku lebih baik daripada Yunus bin Matta," hanya kerana Yunus melakukan kesalahannya. Di dalam Shahih Bukhari Nabi bersabda, "Janganlah kamu berkata, 'Sesungguhnya aku lebih baik daripada Yunus bin Matta. " Dalam riwayat lain, "Tidak sepantasnya seorang hamba berkata, 'Aku lebih baik daripada Yunus bin Matta.


11.    Keutamaan doa Dzin Nun. Doanya menjadi doa yang dilontarkan oleh orang-orang yang tertimpa kesulitan, orang-orang yang mandapat kesedihan, dan orang-orang yang dikepung oleh kesusahan dan 24 Lihatlah hadis-hadis yang melarang hal ini dalam Shahih Bukhari, 6/450 no. 3412, 3416.

No comments:

Post a Comment