KISAH KEEMPAT BELAS
KISAH NABIYULLAH YUNUS a.s.
Kisah
Nabiyullah Yunus mengandung keajaiban dan keunikan. Dia dibuang ke laut dan
dimakan ikan. Di sanalah dia berdoa kepada Allah untuk memohon pertolongan-Nya.
Maka Dia menyelamatkan dan menjaganya dari kebinasaan. Dia memerintahkan ikan
agar memuntahkannya di tepi pantai. Hadis ini mengandung tambahan keterangan
dari apa yang disebutkan oleh Al-Qur'an tentang kisahnya. Ia menjelaskan
sebab-sebab mengapa Yunus marah, lalu naik perahu menjauh dari keluarga dan
negerinya.
NASH HADIS
Dari
Abdullah bin Mas'ud berkata, "Sesungguhnya Yunus menjanjikan adzab kepada
kaumnya. Dia memberitakan bahawa ia akan datang kepada mereka dalam tiga hari.
Mereka ketakutan, hingga ibu berpisah dengan anaknya. Kemudian mereka keluar
dan kembali kepada Allah untuk memohon ampun dari-Nya. Maka Allah menahan adzab
dari mereka. Sementara itu Yunus menantikan turunnya adzab dan dia tidak
melihat apa pun. Barangsiapa berdusta dan tidak memiliki bukti maka dia
dibunuh. Maka Yunus pergi dalam keadaan marah, hingga dia bertemu dengan suatu
kaum di atas perahu. Yunus ikut bersama mereka dan mereka mengenalnya.
Ketika
Yunus naik perahu, perahu itu tiba-tiba terhenti padahal perahu-perahu lainnya
berjalan hilir-mudik ke kanan dan ke kiri. Yunus berkata, 'Ada apa dengan
perahu kalian?’ Mereka menjawab, ’Entahlah.’ Yunus berkata, ’Akan tetapi, aku
tahu. Di atas perahu ini terdapat seorang hamba yang kabur dari Tuhannya.
Perahu ini, demi Allah, tidak akan berjalan hingga kalian membuang orang itu.’
Mereka menjawab, ’Kalau kamu, wahai Nabiyullah, maka kami tidak akan
melemparkanmu.’ Yunus berkata, ’Buatlah undian. Siapa yang keluar namanya, maka
dia harus terjun ke laut.’
Lalu
mereka membuat undian. Yunus mengundi mereka tiga kali dan yang keluar selalu
namanya. Yunus pun terjun ke laut dan langsung seekor ikan besar telah
menantinya. Begitu Yunus terjun, ikan itu langsung menelannya. Ikan itu turun
ke dasar laut. Yunus mendengar tasbih batu-batu kecil. "Maka dia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, 'bahawa tiada
Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku
termasuk orang-orang yang dzalim." (QS. Al-Anbiya: 87).
Ibnu
Mas'ud berkata, "Kegelapan di dalam perut ikan besar, kegelapan laut dan
kegelapan malam." Dia berkata, "Kalau
sekiranya dia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, nescaya dia
benar-benar dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela." (QS.
Al-Qalam: 49)
Dia
berkata, "Yunus seperti anak burung yang telanjang dan tidak berbulu, dan
Allah menumbuhkan untuknya sebuah pohon dari jenis labu. Yunus makan dari pohon
itu dan berteduh di bawahnya. Pohon itu mengering dan Yunus menangisinya, maka
Allah mewahyukan kepadanya, 'Apakah kamu menangisi sebuah pohon yang mengering
dan tidak menangisi seratus ribu orang atau lebih di mana kamu hendak
mencelakakan mereka?"
Maka
Yunus keluar. Dia bertemu dengan seorang penggembala kambing. Yunus bertanya
kepadanya, "Anak muda, darimana kamu?" Dia menjawab, "Dari kaum
Yunus." Yunus berkata, "Jika engkau pulang, maka sampaikan salam
kepada mereka. Katakan kepada mereka kalau kamu telah bertemu Yunus." Anak
muda itu berkata, "Jika kamu memang benar Yunus, maka tentu kamu tahu
bahawa barangsiapa yang berbohong dan dia tidak mempunyai bukti, dia akan
dibunuh. Lalu siapa yang bersaksi untukku?" Yunus menjawab, "Saksimu
adalah pohon ini dan lembah ini."
Anak
muda itu berkata, "Perintahkan keduanya." Maka Yunus berkata kepada
pohon dan lembah itu, "Jika anak muda ini datang kepada kalian berdua,
maka bersaksilah untuknya." Keduanya menjawab, "Ya." Anak muda
itu pulang kepada kaumnya. Dia memiliki saudara-saudara yang melindunginya. Dia
menghadap raja dan berkata kepadanya, "Sesungguhnya aku telah bertemu
Yunus, dia menyampaikan salam kepada kalian." Maka raja memerintahkan agar
anak muda ini dibunuh. Dikatakan kepada raja, "Dia punya bukti."
Raja
pun mengutus seseorang pergi bersama anak muda itu. Mereka tiba di pohon dan
lembah. Anak muda itu berkata kepada keduanya, "Aku bertanya kepada kalian
berdua dengan nama Allah, apakah Yunus menjadikan kalian berdua sebagai
saksi?" Keduanya menjawab, "Ya." Maka kaumnya pulang dalam
keadaan ketakutan. Mereka berkata, "Pohon dan bumi bersaksi untukmu."
Mereka mendatangi raja dan menceritakan apa yang mereka lihat. Raja menuntun
tangan anak muda itu dan mendudukkannya di singgasananya seraya berkata,
"Kamu lebih berhak terhadap kursi ini daripada aku." Maka anak muda
itu memimpin mereka selama empat puluh tahun.
PENJELASAN
HADIS
Yunus
bin Matta adalah seorang Nabi dan Rasul. Allah mewahyukan kepadanya seperti
Allah mewahyukan kepada Rasul-Rasul yang lain, "Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang Rasul." (QS.
Ash-Shaffat:139). "
Sesungguhnya
Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu
kepada Nuh dan Nabi-Nabi sesudahnya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula)
kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub Yunus, Harun
dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud." (QS. An-Nisa:
163).
Dia
termasuk orang-orang soleh yang terpilih. Allah melebihkan mereka dari
manusia-manusia yang lain. "Dan
Ismail, Alyasa', Yunus dan Luth. Masing-masingnya kami lebihkan darjatnya di
atas umat (dimasanya)." (QS. Al-An'am: 86)
Allah
telah memberitakan bahawa Yunus meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah, "Dan ingatlah Dzun Nun (Yunus) ketika
dia pergi dalam keadaan marah." (QS. Al-Anbiya: 87). Dan bahawa dia
kabur dengan perahu yang sarat muatan (penuh beban), "Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang Rasul, ingatlah
ketika dia lari ke kapal yang penuh muatan." (QS. Ash-Shaffat:
139-140)
Rasulullah
memberitakan alasan kaburnya Yunus dan bagaimana dia bisa marah. Hal itu kerana
dia menjanjikan adzab kepada kaumnya setelah sekian lama mereka mendustakan
Rasul mereka. Yunus menyatakan bahawa adzab akan turun menimpa mereka setelah
tiga hari. Ketika mereka telah yakin bahawa adzab pasti turun, mereka bertaubat
dan kembali kepada Allah. Mereka menyesali sikap mereka yang mendustakan Rasul
mereka. Dan keadaan mereka, sebagaimana yang diberitakan oleh Rasulullah di
dalam hadis ini, mereka memisahkan anak haiwan dari induknya dan anak manusia
dari ibunya. Kemudian mereka keluar dan berdoa kepada Allah. Suara mereka
bercampur-baur.
Mereka
berdoa dan bertawassul dengan-Nya. Ibu-ibu dan induk-induk haiwan berteriak
sebagaimana anak-anak berteriak mencari ibu-ibu mereka. Maka Allah menahan
adzab-Nya dari mereka.
Ibnu
Katsir berkata, "Ibnu Mas'ud, Mujahid, Said bin Jubair dan banyak ulama
dari kalangan Salaf dan Khalaf berkata, ’Manakala Yunus keluar dari kota
mereka, dan mereka yakin adzab akan turun kepada mereka, Allah memberi mereka
taufik untuk bertaubat dan kembali kepada-Nya, dan mereka menyesal atas sikap
mereka selama ini kepada Nabi mereka. Maka mereka memakai pakaian ibadah dan
memisahkan semua ternak dengan anaknya, kemudian mereka berdoa kepada Allah.
Mereka mengangkat suara, merendahkan dan menundukkan diri mereka kepada-Nya.
Kaum lelaki, para wanita, anak-anak, lelaki dan perempuan, serta para ibu,
semuanya menangis. Binatang ternak, binatang melata, semuanya bersuara, unta
dan anaknya berteriak, sapi dan anaknya melenguh, kambing dan anaknya
mengembik. Saat-saat yang mencekam. Lalu Allah dengan daya dan kekuatan-Nya,
dengan rahmat dan kasih sayang-Nya menahan adzab yang hampir menimpa mereka
dengan sebab, dan ia telah berputar di atas kepala mereka seperti sepotong
malam yang kelam."
18
Oleh kerana itu Allah berfirman,"Dan
mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota
yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus?
Tatkala mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka adzab yang
menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai
kepada waktu yang tertentu." (QS. Yunus: 98)
Allah
telah memberitakan kepada kita bahawa iman kaum Yunus berguna bagi mereka
setelah adzab hampir turun menimpa mereka, dan Allah pun menariknya padahal ia
telah menaungi mereka.
18
Al-Bidayah wan Nihayah, 1/232.
Tiga
hari yang dijanjikan oleh Yunus kepada kaumnya telah berlalu. Yunus datang
untuk melihat terwujudnya janji Allah atas mereka. Mungkin saat itu Yunus
menyendiri, tidak bersama kaumnya, maka dia tidak mengetahui taubat dan
insafnya mereka. Ketika Yunus menengok mereka, dia mendapati mereka dalam
keadaan selamat. Hal ini membuatnya marah. Dan bagi mereka, balasan untuk orang
berdusta adalah dibunuh.
Maka
Yunus kabur kerana takut dibunuh. Yunus terus berjalan hingga mencapai pantai.
Dari pengamatan terhadap nash hadis menunjukkan bahawa perginya Yunus ini tanpa
izin dari Allah Taala. Oleh kerana itu, Allah Tabaraka wa Taala menyatakan
bahawa Yunus adalah orang yang abiq [pergi tanpa permisi;pent]. Abiq adalah
hamba sahaya yang melarikan diri dari majikannya. "Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang Rasul, ingatlah
ketika dia lari ke kapal yang penuh muatan." (QS. Ash-Shaffat:
139-140)
Semestinya
Yunus harus rela dengan keputusan Allah dan berserah diri kepada perintah-Nya.
Bukan hak seorang hamba untuk marah kepada perbuatan Tuhannya. Yunus juga
semestinya tidak pergi tanpa izin-Nya. Oleh kerana itu, Allah melarang
Rasul-Nya agar tidak seperti orang yang ditelan ikan besar, iaitu Yunus a.s.."Maka bersabarlah kamu terhadap
ketetapan Tuhanmu dan janganlah kamu seperti orang yang berada di dalam perut
ikan besar." (QS. Al-Qalam: 48)
Ketika
Yunus tiba di pantai, dia mendapati suatu kaum berada di sebuah perahu. Mereka
mengenalnya dan membawanya bersama mereka atas dasar permintaannya. Ketika perahu
sampai di tengah lautan, ia tiba-tiba terhenti dan tidak bergerak. Ini
benar-benar
Kalau
bukan kerana tasbihnya dan taubatnya kepada Allah, nescaya dia akan binasa di
perut ikan dan diam di dalamnya sampai hari Kebangkitan. "Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak
bertasbih, nescaya dia akan tetap tinggal di perut ikan sampai hari
Kebangkitan." (QS. Ash-Shaffat: 143-144)
Setelah
Yunus berdoa, Allah meminta agar ikan memuntahkannya di pantai. Maka ikan itu
melakukan apa yang diminta oleh Allah kepadanya. Yunus dimuntahkan dalam
keadaan sakit, kulitnya mengelupas dan tanpa kekuatan. "Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedangkan dia
dalam keadaan sakit." (QS. Ash-Shaffat: 145)
Rasulullah
menjelaskan keadaan Yunus. Kulitnya mengelupas kerana berenang di dalam cairan
perut ikan, dan ketika ikan itu melemparkannya ke pantai, dia seperti anak
burung yang dicabuti bulunya dan tidak tersisa sedikit pun. Di tempat Yunus
terdampar, Allah menumbuhkan pohon sejenis labu. "Dan Kami tumbuhkan untuknya sebatang pohon dari jenis labu."
(QS. Ash-Shaffat: 146)
Pohon
sejenis labu (Yaqthin). Orang-orang yang mengetahui pengobatan menyebutkan
bahawa Yaqthin ini adalah makanan yang baik bagi tubuh, sesuai dengan keadaan
perut, dan sesuai dengan pencernaan. Airnya bisa menghilangkan dahaga dan
menghilangkan nyeri. Ilmu kedokteran modern menyatakan bahawa pohon ini mudah
dicerna, menenangkan, melunakkan, melembabkan, menghaluskan, melancarkan air
kencing dan membersihkan hati, juga bisa digunakan sebagai obat untuk berbagai
penyakit.
21
Rasulullah telah memberitakan kepada kita bahawa Yunus bernaung di bawah pohon
itu dan makan darinya. Pohon itu mengering setelah beberapa waktu. Maka
Nabiyullah Yunus menangisinya, lalu Allah mewahyukan kepadanya untuk
memperingatkannya, "Apakah kamu menangisi sebuah pohon yang mengering
sementara kamu tidak menangisi seratus ribu orang atau lebih di mana kamu
hampir mencelakai mereka? "Ketika Yunus sihat, dia mulai bisa berjalan dan
bergerak. Dia berjalan meninggalkan daerah itu. Dia bertemu dengan seorang anak
muda penggembala kambing. Yunus bertanya dari kaum mana anak muda itu berasal.
Pemuda itu menjawab, "Dari kaum Yunus." Maka Yunus memintanya agar
menyampaikan salam kepada kaumnya dan memberitahu mereka bahawa dia telah
bertemu Yunus.
Anak
muda ini cerdik. Dia mengerti kebiasaan yang berlaku di dalam kaum Yunus
terhadap pendusta. Dia berkata kepada Yunus, "Jika kamu benar Yunus, maka
kamu mengetahui bahawa barangsiapa berdusta dan tidak mempunyai bukti, maka dia
dibunuh. Lalu siapa yang bersaksi untukku?" Yunus menjawab, "Pohon
ini dan dataran ini bersaksi untukmu."Anak muda itu berkata,
"Perintahkan kepada keduanya." (Yakni agar bersaksi untuknya). Yunus
berkata kepada keduanya, "Jika anak muda ini mendatangi kalian berdua,
maka bersaksilah untuknya." Keduanya menjawab, "Ya." Semua itu
dengan kudrat Allah.
Anak
muda itu pun pulang kepada kaumnya. Dia mempunyai saudara-saudara yang memiliki
kedudukan dan kehormatan di kaumnya, sehingga dia bisa berlindung kepada mereka
dari orang-orang yang hendak menyakitinya. Anak muda itu datang kepada raja
untuk menyampaikan kalau dirinya telah bertemu dengan Yunus, dan Yunus
menitipkan salam kepadanya dan kepada kaumnya. Sepertinya raja dan kaumnya
telah yakin kalau Yunus telah binasa, lebih-lebih para penumpang perahu yang
pasti telah bercerita tentang Yunus yang mencebur ke laut dan ditelan ikan
besar. Maka ucapan anak muda itu tentang Yunus dianggap dusta. Oleh kerananya
raja memerintahkan agar anak muda itu dibunuh.
Anak
muda itu menyatakan dirinya mempunyai bukti kebenaran. Maka raja mengirim
beberapa orang untuk mengiringinya. Ketika mereka tiba di pohon dan di daratan
yang diperintahkan oleh Yunus agar bersaksi untuk anak muda itu, Ia berkata
kepada keduanya, "Aku bertanya kepada kalian berdua dengan nama Allah,
apakah Yunus memerintahkan kalian berdua untuk menjadi saksi bagiku?"
Keduanya menjawab, "Ya." Mereka pulang dalam ketakutan. Mereka
menyampaikan apa yang mereka dengar kepada raja. Raja langsung turun dari
singgasananya, menuntun anak muda itu dan mendudukkannya di singgasananya
seraya berkata, "Kamu lebih berhak dengan tempat ini daripada aku."
Rasulullah
telah menyampaikan bahawa anak muda ini memimpin selama empat puluh tahun. Dia
menegakkan urusan mereka dan memperbaiki perkara mereka. Dan nampaknya perintah
Yunus kepada anak muda itu, agar menyampaikan salamnya kepada kaumnya dan memberitakan
bahawa dirinya masih hidup dengan kesaksian daratan dan pohon itu, adalah untuk
menunjukkan kepada kaumnya bahawa dia tidak berdusta kepada mereka. Semua itu
terjadi dengan perintah Allah. Kesaksian daratan dan pohon itu bagi anak muda
tersebut merupakan kesaksian bagi Yunus bahawa dia adalah Nabi. Dan Nabi adalah
orang yang jujur, bukan pendusta.
Dan
dalil-dalil yang ada di tangan kita menunjukkan bahawa Yunus pulang kepada
kaumnya setelah mereka beriman. Ini berdasarkan firman Allah, "Dan Kami utus dia kepada seratus ribu
orang atau lebih." (QS. Ash-Shaffat: 147). Mereka adalah kaum Yunus,
sebagaimana disebutkan dalam hadis ini tentang celaan Allah kepada Yunus yang
tidak bersedih kerana lebih dari seratus ribu kaumnya yang binasa.
VERSI TAURAT
Kisah
ini terdapat di dalam Taurat dalam satu Safar lengkap yang khusus
menjelaskannya. Safar ini diberi nama Safar Yunan bin Amatan. Taurat menyatakan
bahawa dia adalah salah seorang Nabi Bani Israil. Yang pasti adalah bahawa Nabi
ini adalah Yunus bin Matta. Nama-namanya terdapat kemiripan dalam lafazhnya.
Kisahnya mengandung sebahagian kejadian dan peristiwa yang dibicarakan oleh
Al-Qur'an dan hadis, walaupun terdapat kekurangan dan perubahan disebabkan oleh
penyelewengan yang menimpa Taurat. Dan sebahagian hadis shahih menyatakan
bahawa Nabi ini adalah Yunus bin Matta.
22
Nama asli Yunan menurut orang-orang Yahudi adalah Yunatsan, yang berarti
pemberian Allah, atau sebagaimana dikatakan oleh para penjelas Taurat,
"Yehova memberi" (yakni, Allah memberi). Yehova menurut mereka adalah
Allah.
23
Taurat menyatakan bahawa dia berasal dari kota Palestina yang bernama Jat Hafir
(Safar Muluk kedua, Ishah 14 poin 25). Kota ini terletak dekat dengan kota
Nashira, sejauh tiga mil darinya. Salah satu suku Bani Israil bernama Zablun
(Safar Yasyu’, Ishah 19 poin 10-16). Oleh kerana itu, para penjelas Taurat
menguatkan bahawa Yunan berasal dari suku ini.
Hanya
Allah yang mengetahui kebenaran berita-berita seperti ini. Taurat mengtuntutan
bahawa Allah mengutus Yunus dari kotanya di Palestina kepada penduduk Ninaway
ketika keburukan dan kejahatan merajalela di kalangan mereka, agar dia
memperingatkan mereka terhadap adzab dan siksa Allah. Ninaway adalah kota besar
dekat kota Maushil di Irak. Lalu Yunus menolak pergi ke kota itu, kerana ia
takut terhadap keburukan penduduknya.
Yunus
lari dari Allah Tabaraka wa Taala. Dia naik perahu dari kota Yafa ke kota yang
jauh bernama Tarsyisy. Para 22 Shahih Bukhari, 6/450; Shahih Muslim, 1/152, no.
166. 23 Qamusul Kitabil Muqaddas, hlm. 1123. penafsir Taurat menyatakan bahawa
kota ini barada di Maroko atau Spanyol. Aku tidak mengerti bagaimana Yunus
menjadi Nabi lalu dia mengira mungkin bisa lari dari Allah.
Ketika
perahu sampai di tengah lautan, lautan bergolak dan bergejolak sampai perahu
hampir pecah. Maka para penumpang membuang barang bawaan mereka agar perahu
tidak karam. Pada saat itu Yunus sedang tidur di bahagian bawah perahu. Nakhoda
mendatanginya dan membangunkannya. Dia meminta kepada Yunus berdoa kepada Allah
agar menyelamatkan mereka dari kesulitan tersebut.
Sebahagian
penumpang mengusulkan agar dilaksanakan undian, bukan untuk meringankan beban
perahu, melainkan untuk mengetahui seorang penumpang penyebab kesulitan yang
menimpa mereka. Yunus memperoleh undian. Mereka pun bertanya-tanya tentang
kejadian apa yang menimpa Yunus. Ini menunjukkan bahawa mereka tidak
mengenalnya ketika Yunus naik pertama kali bersama mereka. Ketika mereka
mengetahui bahawa Yunus lari dari hadapan Allah, mereka ketakutan. Yunus
meminta mereka agar melemparkannya ke laut, sehingga mereka bisa selamat dari
murka Allah, kerana dia mengetahui bahawa dialah penyebab dari bergolaknya
laut. Lalu mereka melemparkannya ke laut. Yunus ditelan ikan besar. Dia
tertahan di perut ikan selama tiga hari tiga malam.
Taurat
menyebutkan doa yang dibaca oleh Yunus kepada Tuhannya. Doanya bukan doa di
dalam Al-Qur'an. Allah memerintahkan ikan agar memuntahkannya ke daratan, lalu
memerintahkannya agar pergi ke kota Ninaway untuk memberi peringatan kepada
penduduknya danmemberitahukan kepada penduduknya bahawa kota mereka akan
diadzab setelah empat puluh hari.
Ketika
penduduk Ninaway mengetahui peringatan Yunus mereka pun bertaubat, beriman dan
kembali kepada Allah. Mereka berdoa kepada-Nya, maka Allah mengampuni dan
menyayangi mereka. Hal ini membuat Yunus kesal dan marah kerana Allah
menyayangi mereka.
Yunus
menyalahkan Tuhannya atas ampunan-Nya kepada mereka. Yunus meninggalkan kota.
Dia duduk di arah timur dari kota itu di bawah payung yang dibuatnya, untuk
melihat apa yang terjadi di kota. Lalu Allah menumbuhkan pohon labu besar yang
menaunginya agar dia melupakan kekesalannya. Yunus berbahagia dengan pohon itu.
Esok harinya, pada saat terbit fajar, pohon labu itu mengering kerana Allah
mengirim ulat yang memakannya. Yunus bersedih kerananya, maka Tuhannya
mencelanya atas kesedihannya terhadap kematian pohon labu, sementara dia tidak
bersedih atas binasanya sejumlah besar penduduk Ninaway.
Dalam
Ishah pertama dalam Safar Yunan termaktub, "Tuhan berfirman kepada Yunan
bin Amatan, ’Bangkitlah, pergilah ke Ninaway, kota yang besar, serukan padanya
kerana keburukan mereka telah sampai di hadapan-Ku."Maka Yunan pun bangkit
untuk pergi ke Tarsyisy dari wajah Tuhan. Dia singgah di Yafa dan menemukan
perahu yang berangkat ke Tarsyisy. Dia membayar ongkos dan naik ke atasnya
untuk pergi bersama mereka ke Tarsyisy dari wajah Tuhan. Tuhan mengirim angin
kencang ke laut. Maka terjadilah badai besar di laut yang hampir memecahkan
perahu.
Para
penumpang ketakutan. Semuanya berdoa kepada Tuhan, barang-barang mereka dibuang
ke laut untuk meringankan beban perahu. Yunan sendiri masuk ke lambung perahu,
dia tidur nyenyak. Nakhoda mendatanginya dan berkata, "Mengapa kamu hanya
tidur? Bangun dan berdoalah kepada Tuhanmu, semoga Tuhan menarik badai ini
sehingga kita semua tidak celaka." Sebahagian penumpang berkata kepada
sebahagian yang lain, "Kita membuat undian supaya kita mengetahui siapa
penyebab kesulitan ini." Mereka membuat undian. Maka Yunanlah yang meraih
undian.
Mereka
berkata kepadanya, "Katakanlah apa penyebab semua ini? Apa yang kamu
lakukan? Darimana kamu datang? Apa kotamu? Dari bangsa mana kamu ini?"
Yunan menjawab, "Aku orang Ibrani. Aku takut kepada Tuhan langit yang
menciptakan langit dan bumi." Maka para penumpang ketakutan. Mereka
berkata kepada Yunan, "Mengapa kamu melakukan ini?" Orang-orang mengetahui
bahawa dia berlari dari wajah Tuhan kerana dia memberitahukan kepada mereka.
Mereka berkata, "Apa yang mesti kami lakukan kepadamu agar laut ini bisa
tenang?" Pada waktu itu laut semakin bergejolak.
Yunan
berkata, "Lemparkan aku ke laut, nescaya laut menjadi tenang, kerana aku
tahu dirikulah penyebab datangnya badai besar ini kepada kalian." Para
penumpang berusaha membelokkan perahu ke daratan, akan tetapi mereka tidak
berhasil kerana laut semakin bergolak. Mereka berdoa kepada Tuhan, "Ya
Rabbi, kami tidak mau celaka disebabkan oleh jiwa lelaki ini. Janganlah Engkau
menjadikan atas kami darah yang bebas, kerana Engkau, ya Rabbi, melakukan apa
yang Engkau kehendaki." Kemudian mereka membuang Yunan ke laut, maka laut
berhenti bergejolak. Orang-orang sangat takut kepada Tuhan. Mereka menyembelih
untuk Tuhan dan bernadzar untuk-Nya. Tuhan menyiapkan ikan besar yang menelan
Yunan. Maka Yunan berada di dalam perut ikan besar selama tiga hari tiga malam.
Dalam
Ishah kedua tertulis, "Yunan berdoa kepada Tuhannya di dalam perut ikan. Dia
berkata, 'Aku berdoa dari kesulitanku, ya Tuhan, maka perkenankanlah. Aku
berteriak dari perut ikan besar maka Engkau mendengar suaraku. kerana Engkau
telah melemparkanku ke kedalaman di dasar lautan, aku diliputi oleh sungai di
atasku bergejolak seluruh arus dan gelombang-Mu, maka aku berkata, 'Aku telah
diusir dari hadapan mata-Mu, akan tetapi aku kembali melihat kepada bentuk
kesucian-Mu. Air telah meliputiku mencekik nafas, arus deras meliputiku, rumput
laut mengelilingi kepalaku. Aku turun gunung yang paling bawah, bumi tertutup
atasku untuk selama-lamanya. Kemudian, ya Rabbi, Tuhanku, hidupku naik dari
tempat rendah ketika nafasku semakin sulit bagiku. Aku mengingat Tuhan, maka
doaku mendatangimu, kepada bentuk kesucianmu orang-orang menjaga kebatilan-kebatilan
dusta meninggalkan nikmat mereka. Dengan suara pujian aku menyembelih untukmu
dan menunaikan apa yang aku nadzarkan. Ikhlas kerana Tuhan." Maka Tuhan
memerintahkan ikan untuk ia memuntahkan Yunan ke daratan.
Dalam
Ishah ketiga tertulis, "Kemudian Tuhan berfirman kepada Yunan untuk kedua
kalinya, 'Bangkitlah, pergilah ke Ninaway kota yang besar, serukan kepadanya
dengan seruan yang aku sampaikan kepadamu.’Yunan bangkit. Dia pergi ke Ninaway
seperti dalam firman Tuhan. Ninaway adalah kota yang besar bagi Allah, berjarak
perjalanan selama tiga hari. Yunan mulai masuk kota dengan perjalanan satu
hari. Dia berseru, "Ninaway akan dibalik setelah empat puluh hari."
Penduduk
Ninaway beriman kepada Allah dan mereka menyerukan berpuasa. Mereka memakai pakaian
ibadah, baik orang dewasa maupun anak-anak. Hal ini dideangar oleh raja
Ninaway. Dia pun bangkit dari kursinya, melepas jubahnya, menutup diri dengan
pakaian ibadah dan duduk di atas abu. Di Ninaway diserukan bahawa perintah raja
dan pembesarnya, "Hendaknya manusia, haiwan ternak, sapi dan kambing tidak
mencicipi apa pun. Tidak digembalakan dan tidak minum air. Hendaknya manusia
menutup diri, demikian pula binatang ternak, dengan pakaian ibadah. Mereka
berteriak dengan keras kepada Allah. Setiap orang meninggalkan jalan hidupnya
yang buruk dan membuang kedzaliman yang ada di tangan mereka. Semoga Allah
kembali dan menyesal dan menghapus adzab-Nya, maka kita tidak binasa."
Ketika
Allah melihat amal mereka, bahawa mereka meninggalkan kehidupan mereka yang
buruk, maka Allah menyesal atas keburukan yang telah diucapkannya untuk
dilaksanakan kepada mereka. Dia pun tidak melaksanakannya."
Dalam
Ishah keempat termaktub, "Maka hal itu membuat Yunan sangat kesal. Dia
marah dan berdoa kepada Tuhan. Dia berkata, 'Ya Tuhan, bukankah ini adalah
ucapanku manakala aku masih di kotaku? Oleh kerana itu aku segera berlari ke
Tarsyisy, kerana aku mengetahui bahawa Engkau mengasihi dan menyayanginya,
tidak cepat marah, banyak rahmat dan menyesal atas keburukan. Maka sekaranglah,
wahai Tuhan, cabutlah nyawaku dari diriku kerana kematianku lebih baik daripada
kehidupanku." Tuhan bertanya, "Apakah kamu marah kepada
kebenaran?"
Yunan
keluar dari kota itu. Dia duduk di sebelah timur kota. Di sana dia membuat
payung dan duduk di bawahnya sehingga dia bisa melihat apa yang terjadi di
kota. Maka Tuhan menumbuhkan sebuah pohon labu yang tingginya melebihi Yunan
sehingga bisa memayungi kepalanya, agar dia melupakan kesedihannya. kerana
pohon labu ini Yunan menjadi sangat bahagia. Kemudian esok harinya di waktu
fajar, Allah mengirimkan ulat yang menyerang pohon labu hingga mengering. Dan
pada waktu terbit matahari Allah mengirim angin timur yang panas. Matahari
memanaskan kepala Yunan dan pohon itu mengering. Lalu Yunus memilih mati untuk
dirinya.
Dia
berkata, "Matiku lebih baik dari hidupku." Allah berfirman kepada
Yunan, "Apakah kamu marah terhadap kebenaran demi sebatang pohon
labu?" Yunan menjawab, "Aku marah kepada kebenaran sampai
mati."Tuhan berkata, "Kamu mengasihi sebatang pohon labu padahal ia
bukan hasil keringatmu, bukan pula kamu yang merawatnya. Ia tumbuh di malam apa
pun dan kamu meninggalkannya pada malam ketika ia mengering.
Apakah
aku tidak mengasihi orang-orang Ninaway, kota yang besar di mana terdapat lebih
dari dua belas kabilah manusia yang tidak mengenal mana yang kanan dari yang
kiri dan ternak mereka yang banyak?"
KOMENTAR
TERHADAP VERSI TAURAT
Barangsiapa
membaca kisah ini dalam Taurat setelah dia mengetahui kisah yang benar di dalam
Al-Qur'an dan hadis yang shahih, maka dia mengetahui bahawa kisahnya telah
diselewengkan dan dirubah. Yang tersisa dari kebenaran hanyalah sedikit, ibarat
puing-puing yang tersisa dari kota mati. Orang yang mengenalnya dengan baik
hampir tidak mengenalinya kecuali dengan usaha keras dan penuh kesulitan.
Tanpa
ragu, kisah Yunus adalah benar, bukan khayalan yang direkayasa sebagaimana
dituntutan oleh sebahagian penjelas Taurat. Dan kami tidak mengetahui sejauh
mana kebenarannya bahawa Yunus berasal dari bumi Palestina dan diutus oleh
Allah ke Ninaway di bumi Irak. Yang nampak bagiku adalah bahawa hal ini tidak
benar.
Rasulullah
telah menyampaikan kepada kita bahawa Allah tidak mengutus seorang Rasul
setelah Luth, kecuali jika dia di puncak nasab kaumnya. Bagaimana bisa Yunus
bukan dari penduduk kota di mana dia diutus kepadanya.?! Al-Qur'an secara nyata
mengatakan bahwa penduduk kota di mana Yunus diutus kepada mereka adalah
kaumnya, "Dan mengapa tidak ada
penduduk suatu kota yang beriman lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain
kaum Yunus?" (QS. Yunus: 98).
Bagaimana
bisa mereka adalah kaum Yunus sementara dia dianggap orang asing bagi mereka?
Ini adalah pemahaman yang jauh. tuntutan Taurat bahawa Yunus menolak perintah
Allah kepadanya agar pergi ke Ninaway adalah tuntutan yang salah. Tidak mungkin
bagi seorang Yunus yang diangkat menjadi Nabi dan Rasul untuk menolak perintah
Allah kepadanya. Dan tuntutan Taurat bahawa Yunus naik perahu sebelum sampai di
Ninaway adalah tuntutan yang salah pula. Hadis secara jelas menyatakan bahawa
kejadian itu setelah dia pergi meninggalkan kaumnya kerana adzab yang tidak
turun kepada mereka. Hadis menyatakan bahawa para penumpang perahu mengenal
Yunus, tidak sebagaimana yang dinyatakan oleh Taurat bahawa mereka tidak
mengenalnya. Hadis juga menyatakan bahawa Yunuslah yang meminta agar dilakukan
undian, tidak sebagaimana yang dinyatakan oleh Taurat bahawa merekalah yang
meminta itu. Hadis menyatakan bahawa undian dilakukan tiga kali, bukan satu
kali seperti yang dikatakan oleh Taurat. Hadis menyatakan bahawa Yunus
melemparkan dirinya ke laut, tidak seperti Taurat yang menyatakan bahawa
merekalah yang melemparkannya. Taurat menyebutkan bahawa pada saat laut
bergejolak Yunus sedang tidur nyenyak, ini tidak benar. Ini menhodoh-hodohkan
Nabi Yunus. Tidur nyenyak dalam situasi seperti ini bukanlah tabiat orang-orang
besar.
Al-Qur'an
membenarkan Taurat dalam beberapa hal, seperti ketika Yunus ditelan ikan besar.
Akan tetapi Taurat tidak menyinggung bahawa Yunus mendengar tasbih batu-batu di
lautan seperti disebutkan oleh hadis. Dan doa yang dibaca oleh Yunus dalam
Taurat bukanlah doa yang disebutkan oleh Al-Qur'an yang sesuai dengan
keadaannya. Doa dalam Taurat yang tidak mengandung pengakuan terhadap
kesalahannya. Yang ada di dalam Al-Qur'an dan hadis-hadis shahih adalah bahawa
Yunus mengajak kaumnya, orang-orang Ninaway, tapi mereka menolak untuk beriman.
Yunus mengancam mereka dengan adzab dan kebinasaan.
Begitulah
umat-umat para Rasul, mereka tidak diadzab kecuali jika hujjah telah tegak atas
mereka. Adapun apa yang dinyatakan oleh Taurat bahawa Yunus datang memberitakan
adzab kepada mereka yang akan turun setelah empat puluh hari tanpa peringatan
terlebih dahulu dan tanpa pergolakan panjang, menyelisihi apa yang sudah
terbiasa dalam urusan dakwah para Rasul kepada kaum mereka.
Taubat
penduduk Ninaway dan kembalinya mereka kepada Allah yang disebutkan oleh Taurat
dibenarkan oleh Al-Qur'an. Binatang ternak yang dipisahkan dari anak-anaknya
yang disebutkan oleh Taurat juga dinyatakan benar oleh hadis. Dan di dalam hal
ini, Taurat memuat perincian yang mungkin saja benar, namun pengungkapan
penyesalan Allah atas keburukan yang hendak dilakukannya kepada penduduk kota
adalah pengungkapan yang buruk lagi salah. Yang benar adalah bahawa Allah
menerima taubat mereka dan mengasihi mereka.
Taurat
menyatakan bahawa Yunus marah terhadap rahmat Allah kepada penduduk kota lalu
dia menyalahkan-Nya. Ini tidak benar. Yang benar adalah bahawa Yunus takut
dibunuh kerana adzab Allah tidak turun menimpa mereka. Hukum pendusta di
lingkungan mereka adalah dibunuh.
Yunus
memperingatkan mereka dengan adzab setelah empat puluh hari. Ini salah. Yang
benar adalah setelah tiga hari sebagaimana termaktub di dalam hadis. Taurat
menyatakan bahawa Allah menumbuhkan sebuah pohon labu bagi Yunus, dan bahawa
pohon itu mengering hingga dia bersedih. Lalu Allah membuat perumpamaan
dengannya: dia bersedih atas matinya sebuah pohon, tetapi tidak bersedih atas
sebuah umat yang jumlahnya melebihi seratus ribu orang. Ini benar. Akan tetapi
tidaklah benar bahawa Allah menumbuhkan pohon labu untuknya setelah dia
memperingatkan kaumnya. Dan apa yang secara jelas dinyatakan oleh hadis dan
oleh Al-Qur'an secara tersurat bahawa semua itu terjadi setelah Yunus
dimuntahkan dari dalam perut ikan.
Di
dalam Taurat tidak terdapat banyak perincian seperti termaktub di dalam
Al-Qur'an dan hadis. Taurat tidak menyinggung sebab-sebab yang membuat Yunus
pergi dari kotanya, iaitu kerana takut dibunuh dikeranakan adzab yang
dijanjikannya tidak kunjung turun. Taurat tidak menyinggung bahawa Yunus
dimuntahkan oleh ikan besar dalam keadaan sakit seperti anak burung tanpa bulu.
Taurat juga tidak berbicara tentang seorang anak muda dengan
perincian-perinciannya.
PELAJARAN-PELAJARAN
DAN FAEDAH-FAEDAH HADIS
1.
Hendaknya seorang mukmin teguh di
atas perintah Allah dan sabar atas hukum-Nya. Dia tidak sepantasnya
terburu-buru dalam urusan di mana Allah mempunyai urusan di dalamnya.
2.
kesan taubat dan iman dalam
mengangkat kemarahan Allah, murka dan adzab-Nya sebagaimana yang terjadi pada
kaum Yunus, bahawa Allah mengangkat adzab dari mereka ketika mereka beriman.
3.
Kadangkala Allah menguji
hamba-hamba-Nya yang soleh jika mereka melakukan penyimpangan terhadap perintah
Allah, sebagaimana Dia menguji Yunus. Tetapi Dia menyelamatkan mereka dengan
iman, kebaikan dan doa mereka, sebagaimana Yunus selamat dari perut ikan.
4.
kesan doa dan pengakuan terhadap
kesalahan dalam menyelamatkan diri dari kesulitan. Allah menyelamatkan Yunus
kerana doa dan tasbihnya. "Maka
kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak bertasbih nescaya
dia akan tetap tinggal di perut ikan sampai hari Kebangkitan." (QS.
Ash-Shaffat: 143-144)
5.
Hadis ini menunjukkan kudrat besar
Allah. Dia menghentikan perahu hingga tidak berjalan, padahal perahu-perahu
yang ada di kanan kirinya hilir mudik. Dia menahan ikan hingga tidak mematikan
Yunus yang berada di dalam perutnya. Dia memerintahkannya untuk memuntahkannya
di pantai. Dia membuat Yunus mendengar tasbih batu-batu di dasar lautan. Dia membuat
pohon dan batu bisa berbicara untuk memberikan kesaksian kepada anak muda.
6.
Allah mengangkat anak muda
penggembala kambing sebagai raja. Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa
yang dikehendaki-Nya. Anak muda itu memperbaiki kaumnya selama empat puluh
tahun, masa yang panjang.
7.
Sejauh mana perubahan yang terjadi
pada kaum Yunus. Keadaan mereka menjadi baik dan urusan mereka menjadi lurus.
Ini dibuktikan dengan turunnya raja mereka dari tahtanya dan menyerahkannya
kepada anak muda penggembala yang bertemu Yunus. Dia menyampaikan salam Yunus
kepada kaumnya, serta pohon dan daratan berarti untuknya.
8.
Beratnya dosa dusta. Pada masa umat
terdahulu dusta termasuk dosa besar dan pelakunya berhak untuk dibunuh.
9.
Pada masa selain kaum Yunus terdapat
orang-orang yang baik. Para penumpang perahu menolak melemparkan Yunus walaupun
Yunus selalu menang undian tiga kali, sehingga Yunus sendirilah yang
menceburkan diri.
10.
Kesalahan yang dilakukan oleh Yunus tidak menodai kedudukannya dan tidak menurunkan
kemuliaannya. Dia termasuk Nabi dan Rasul Allah di mana Dia memilih, mengangkat dan mengunggulkan mereka.
Rasul kita telah memperingatkan agar jangan ada orang yang mengtuntutan atau
berkata, "Aku lebih baik daripada Yunus bin Matta," hanya kerana
Yunus melakukan kesalahannya. Di dalam Shahih Bukhari Nabi bersabda,
"Janganlah kamu berkata, 'Sesungguhnya aku lebih baik daripada Yunus bin
Matta. " Dalam riwayat lain, "Tidak sepantasnya seorang hamba
berkata, 'Aku lebih baik daripada Yunus bin Matta.
11.
Keutamaan doa Dzin Nun. Doanya menjadi
doa yang dilontarkan oleh orang-orang yang tertimpa kesulitan, orang-orang yang
mandapat kesedihan, dan orang-orang yang dikepung oleh kesusahan dan 24
Lihatlah hadis-hadis yang melarang hal ini dalam Shahih Bukhari, 6/450 no.
3412, 3416.
No comments:
Post a Comment