Tuesday, 15 March 2016

KISAH WAFAT NABIYULLAH Daud a.s. & NABIYULLAH SULAIMAN DIBERI SETENGAH BAYI

KISAH KELIMA BELAS
WAFAT NABIYULLAH Daud a.s.

Hadis ini berkisah tentang wafatnya hamba soleh dan Nabi terpilih, Daud a.s., juga seorang raja agung dan pemimpin yang ditaati. Malaikat maut masuk ke rumahnya tanpa izinnya, dia menunggu Daud yang pulang dari bepergiannya. Dia mencabut nyawanya tanpa didahului penyakit yang menimpanya, tanpa musibah yang turun kepadanya. Ini mengandung pembetulan terhadap berita tentangnya dalam Taurat dan pembebasan untuknya dari tuntutan para penulis Taurat bahawa orang-orang dekat Daud membawa gadis cantik pada waktu Daud sakit lalu wanita itu tidur di pangkuannya untuk memperoleh kehangatan.

NASH HADIS

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda, "Nabi Daud memiliki kecemburuan yang besar. Jika dia pergi pintu-pintu rumahnya dikunci. Tidak seorang pun yang datang kepada keluarganya sampai dia pulang.

Suatu hari dia keluar dan rumahnya dikunci. Maka datanglah isterinya untuk meneliti rumah, ternyata ada seorang lelaki yang berdiri di tengah rumah. Dia berkata kepada orang-orang yang ada di rumah, "Dari mana orang ini masuk, ke dalam rumah padahal ia terkunci? Demi Allah, kamu akan ditangkap oleh Daud."

Daud pulang sementara lelaki itu tetap berdiri di tengah rumah. Daud bertanya, "Siapa kamu?" Orang itu menjawab, "Aku adalah orang yang tidak takut kepada raja, tidak ada sesuatu pun yang menolak aku." Daud berkata, "Demi Allah, kamu adalah Malaikat maut. Selamat datang kepada perintah Allah." Maka Daud berlari kecil di tempat nyawanya dicabut. Ketika urusan Daud telah selesai, matahari pun terbit. Sulaiman berkata kepada burung, "Naungilah Daud."

Maka ia menaunginya sehingga bumi menjadi gelap bagi keduanya. Sulaiman berkata kepadanya, "Tariklah sayapmu satu persatu." Abu Hurairah berkata bahawa Rasulullah menunjukkan bagaimana burung itu melakukannya. Dan Rasul Allah (Daud) diambil, sementara pada hari itu yang lebih dominan memberi naungan adalah elang yang bersayap lebar."

PENJELASAN HADIS

Hadis ini berkisah tentang kisah wafatnya Nabiyullah Daud. Rasulullah telah memberitakan bahawa Daud wafat dalam keadaan sangat sihat wal‘afiat tidak sebagaimana yang dituntut oleh para peletak Taurat.

Dalam Safar Muluk disebutkan bahawa di akhir usianya Daud menjadi tua renta. Ia hanya bisa terbaring dan kehilangan kekuatannya. Orang-orang di sekelilingnya menyelimutinya dengan kain, tetapi dia tetap kedinginan. Lalu mereka menghadirkan seorang wanita cantik Daud tidur dalam pelukannya supaya Daud merasa hangat. Dan para penulis Taurat menyebutkan wasiat-wasiat Daud kepada anaknya, Sulaiman, sementara dia dalam keadaan hampir mati.

Hadis ini membetulkan berita wafatnya Daud yang mereka sebutkan di dalam kitab mereka. Sebelum wafat, Daud tidak sakit. Dia tidak memerlukan seorang wanita cantik untuk mendapatkan kehangatan. Aku tidak mengerti mengapa orang-orang yang menyeleweng-kan Taurat begitu semangat mengotori dan menodai sejarah hidup para Nabi. Sulaiman, menurut mereka, adalah tukang sihir penyembah berhala. Luth, menurut mereka, berbuat jahat dengan kedua anak perempuannya. Dan Daud menurut mereka hanya memperoleh kehangatan dari seorang wanita muda cantik yang tidur di dalam pelukannya sewaktu dia sedang sakit, seolah-olah tidak ada caralah melawan kedinginan bagi raja agung ini kecuali cara itu.

Daud tidak tua, tidak kehilangan kekuatannya dan tidak sakit. Pada hari itu Daud meninggalkan rumahnya sebagaimana yang dia lakukan setiap hari. Daud pemilik kecemburuan yang tinggi. Oleh kerana itu, pintu-pintu rumahnya selalu dikunci setelah dia pergi. Maka tidak seorang pun yang masuk rumahnya setelah kepergiannya. Ketika Daud pergi pada hari itu, istrinya melihat dan memeriksa keadaan rumahnya. isteri Daud melihat seorang lelaki yang berdiri tegak di tengah rumah. isteri Daud terheran-heran, bagaimana orang ini masuk, padahal rumahnya terkunci dengan rapat. Istri Daud bertanya kepada penghuni rumah dan pelayannya bagaimana orang ini bisa masuk ke rumah. Dia takut terhadap kemarahan Daud jika dia memergoki ada seorang lelaki di rumahnya.

Daud pulang tidak lama setelah itu, sementara lelaki itu tetap ada dalam keadaannya semula tanpa rasa kuatir dan rasa takut. Biasanya orang-orang akan takut jika bertemu dengan raja, lebih-lebih untuk memasuki rumah mereka, siapa yang berani?

Daud bertanya kepada lelaki itu tentang dirinya. Dia menyebutkan jati dirinya yang langsung dikenali oleh Daud. Dia berkata, "Aku adalah orang yang tidak takut pada raja, tidak ada yang menghalangiku." Maka Daud mengenal cirinya. Daud berkata, "Jadi kamu – demi Allah – adalah Malaikat maut. Selamat datang keputusan Allah." Lalu Daud diambil nyawanya, dia pun wafat.

Nabi menyampaikan bahawa ketika Daud telah dimandikan, dikafani dan disiapkan, matahari pun menyinarinya. Sulaiman memerintahkan burung agar memayungi dengan sayapnya, maka jenazah Daud terpayungi, begitu pula para nya, sehingga matahari tidak berhasil menyusupkan sinarnya kepada para . Akibatnya, bumi menjadi gelap. Pada saat itu Sulaiman memerintahkan agar burung menarik sayapnya. Dan Rasulullah menunjukkan dengan kedua tangannya bagaimana burung-burung itu menarik sayap-sayapnya. Beliau juga memberitakan bagaimana burung elang dengan yang sayap lebar, yang diberi nama oleh Rasulullah dengan Madhrahiyah, mengatasi burung-burung lain saat memayungi Daud pada hari itu.

PELAJARAN-PELAJARAN DAN FAEDAH-FAEDAH HADIS

1.      Hadis ini membetulkan berita-berita yang disebutkan oleh para ahli sejarah Bani Israil tentang wafatnya Daud. Hadis ini membebaskan Daud dari tuduhan para penyeleweng Taurat. Di antaranya adalah bahawa Daud sakit sebelum meninggal dan bahawa orang-orang di sekelilingnya membawakan seorang gadis muda untuk tidur di pelukannya untuk memberinya kehangatan.

2.      Malaikat mampu menjelma dalam bentuk manusia. Malaikat maut menjelma dalam bentuk seorang lelaki yang bisa dilihat oleh Daud dan isterinya.

3.      Mengenal akhlak mulia yang dimiliki Daud, iaitu kecemburuan kepada keluarga.

4.      Keutamaan Sulaiman dalam menundukkan burung dan memerintahkannya agar memayungi Daud dan para nya di hari yang panas itu sampai dia dikubur.

KISAH KEENAM BELAS
NABIYULLAH SULAIMAN DIBERI SETENGAH BAYI

Nabi menyampaikan kepada kita bahawa Nabiyullah Sulaiman bersumpah untuk menggauli sembilan puluh sembilan isterinya. Masing-masing isteri melahirkan seorang penunggang kuda untuk berjihad fi sabilillah. Tetapi tidak ada yang melahirkan kecuali satu isteri. Dan itu pun hanya setengah manusia, kerana dia tidak berucap ’insya Allah.’

NASH HADIS

Bukhari dan Muslim meriwayatkan dalam Shahih masing-masing dari Abu Hurairah dari Nabi bersabda, "Sulaiman bin Daud berkata, 'Demi Allah, aku akan berkeliling malam ini kepada tujuh puluh isteri, masing-masing istri melahirkan seorang penunggang kuda yang berjihad fisabilillah. ’Temannya berkata kepadanya, 'Insya Allah.'

Tetapi Sulaiman tidak mengucapkannya, maka tidak seorang pun yang melahirkan kecuali seorang saja melahirkan bayi yang jatuh salah satu sisinya." Nabi bersabda, "Jika Sulaiman mengucapkannya, nescaya mereka berjihad fi sabilillah." Syuaib dan Ibnu Abiz Zinad berkata, "Sembilan puluh." Dan ini lebih shahih. Lafazhnya adalah lafazh Bukhari. Hadis ini disebutkan oleh Bukhari dalam Kitabul Jihad dengan lafazh, "Demi Allah, malam ini aku akan berkeliling kepada seratus isteri atau sembilan puluh sembilan isteri."

Dalam Kitabun Nikah dengan lafazh, "Sulaiman bin Daud berkata, 'Demi Allah, malam ini aku akan berkeliling kepada seratus wanita, setiap wanita melahirkan seorang anak lelaki yang berperang di jalan Allah.’ Malaikat berkata kepadanya, "Katakanlah, 'insya Allah'." Tetapi Sulaiman tidak mengatakannya. Dia lupa. Dia berkeliling, tapi tidak ada isteri yang melahirkan kecuali seorang isteri yang melahirkan setengah manusia."

Nabi bersabda, "Seandainya Sulaiman berkata ’insyaAllah’ nescaya dia tidak mengingkari sumpahnya dan keinginannya lebih mungkin untuk tercapai."

PENJELASAN HADIS

Sulaiman adalah salah seorang Nabiyullah yang shahih dan raja yang mujahid. Allah memberinya kerajaan yang besar. Allah menundukkan manusia, jin, burung, dan angin untuknya. Barangsiapa membaca paparan Al-Qur'an tentang hidupnya, maka dia mengetahui bahawa Sulaiman gemar berjihad fi sabilillah, memperhatikan bala tentaranya, cermat meneliti mereka dan perlengkapan mereka. Dan jika perhatian seseorang tertuju pada terhadap suatu perkara, maka dia akan menghabiskan umurnya dalam rangka meraih sesuatu itu, mengembangkan dan menegakkannya di antara manusia. Sulaiman benar-benar menggemari jihad, memperhatikan dan menyiapkan pasukannya. Hal ini ditunjukkan oleh firman Allah, "Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka itu diatur dengan tertib dalam barisan." (QS. An-Naml: 17).

Perhatian Sulaiman terhadap kuda menyibukkannya dari perbuatan-perbuatan baik yang bisa jadi lebih afdhal daripadanya, " Ingatlah ketika dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu petang, maka dia berkata, 'Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku." (QS. Shad: 31-32).

Lihatlah bagaimana Sulaiman hendak meminta tanggungjawab salah satu bala tentaranya manakala dia melihat burung hud-hud tidak hadir, "Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata, 'Mengapa aku tidak melihat hud-hud? Apakah dia termasuk yang tidak hadir? Sungguh, aku benar-benar akan mengadzabnya dengan adzab yang keras, atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang." (QS. An-Naml: 20-21)

Kegemaran Sulaiman terhadap jihad, menyiapkan peperangan dan menumbuhkan generasi yang gemar berperang dipaparkan oleh Rasulullah kepada kita, bahawa dia bersumpah untuk menggauli dalam satu malamnya sembilan puluh sembilan isterinya dengan harapan satu orang isteri melahirkan seorang prajurit yang berperang di jalan Allah. Dalam riwayat yang lain, tujuh puluh isteri. Dalam riwayat lain, sembilan puluh, dan dalam riwayat keempat seratus. Akan tetapi harapannya kandas. Dia tidak boleh mewujudkan sumpahnya. Dia hanya diberi setengah bayi. Rasulullah menjelaskan sebabnya, dia lupa mengucapkan ’insya Allah’ walaupun Malaikat telah mengingatkan itu kepadanya. Dan sepertinya Sulaiman sedang sibuk dengan urusan-urusannya sehingga membuatnya lalai mengucapkannya itu agar takdir Allah terlaksana padanya. Seandainya Sulaiman mengucapkan itu, nescaya sumpahnya terpenuhi dan keinginannya terwujud, sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah. Setengah manusia yang dilahirkan oleh salah seorang isteri Sulaiman bisa jadi yang dimaksud dengan firman-Nya, "Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah kerana sakit), kemudian ia bertaubat." (QS. Shaad: 34)

Mungkin ada yang bertanya, ”Bagaimana Sulaiman bersumpah terhadap sesuatu yang akan terjadi pada masa mendatang?” padahal terjadinya hal semacam ini termasuk perkara di mana seorang hamba Allah yang soleh tidak semestinya memastikan. Jawabannya adalah bahawa ada sebahagian hamba Allah yang soleh, jika mereka bersumpah, maka Allah mewujudkan sumpahnya dan memenuhi permintaannya. Jika berdoa sebagaimana dalam hadis shahih, "

Sesungguhnya di antara hamba Allah terdapat orang-orang yang jika bersumpah atas nama Allah, nescaya Allah memenuhinya."Tanpa ragu, Sulaiman mempunyai kedudukan di sisi Allah. " Dan Kami kurniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)." (QS. Shad: 30). "

Dan sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman, dan keduanya mengucapkan, 'Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hamba-Nya yang beriman. " (QS. An-Naml: 15)

Rasulullah telah menyatakan bahawa di antara para sahabat terdapat sahabat yang jika dia bersumpah atas nama Allah, nescaya Allah akan memenuhinya. Di antara mereka adalah Barra' bin Malik. Dan tentu saja Sulaiman lebih mulia kedudukannya daripada seorang sahabat.

Mungkin ada yang bertanya, ”Darimana Sulaiman memiliki wanita dalam seperti jumlah itu?” Jawabannya adalah bahawa dalam syariat Musa, seorang lelaki-dibolehkan menikah tanpa dibatasi. Taurat menyebutkan bahawa isteri Sulaiman mencapai tujuh ratus orang. Hadis ini menunjukkan bahawa Sulaiman memiliki kemampuan besar dalam urusan isteri: satu malam dia berkeliling kepada wanita dalam jumlah seperti di atas.

PELAJARAN-PELAJARAN DAN FAEDAH-FAEDAH HADIS

1.      Keinginan orang soleh untuk mendapatkan anak soleh yang berjihad fi sabilillah, sebagaimana Sulaiman menginginkan anak dalam jumlah itu.

2.      Dalam syariat Taurat berpoligami adalah dianjurkan.

3.      Kemampuan Sulaiman menggauli isteri-isteri dalam jumlah sebanyak itu dalam satu malam, walaupun dia sibuk dengan urusan negara dan umat.

4.      Hendaknya seseorang yang hendak menggauli isterinya agar bermaksud mencari keturunan yang soleh sebagaimana yang dilakukan oleh Sulaiman.

5.      Dibolehkan bagi seseorang untuk memberitakan sesuatu yang menurut dugaannya terjadi di masa yang akan datang, sebagaimana Sulaiman memberitahu apa yang hendak dilakukannya iaitu menggauli isterinya dan anak-anak yang akan direzekikan kepadanya.

6.      Boleh bersumpah terhadap urusan di masa datang seperti yang dilakukan oleh Sulaiman.

7.      Sumpah boleh diniatkan tanpa dilafazhkan. Sulaiman tidak mengucapkan sumpahnya dan ia ditunjukkan oleh lamul qasam.

8.      Seorang muslim harus menggantungkan sesuatu yang hendak dilakukannya di atas kehendak Allah, dan dia berkata, "Aku akan melakukan ini, insya Allah."

9.      Di antara adab para Nabi adalah menggunakan bahasa kinayah dalam urusan di mana keterusterangan dianggap kurang baik. Sulaiman tidak berkata, "Aku akan menggauli atau menyetubuhi." Tetapi dia berkata, "aku akan berkeliling."


10.    Jika seseorang bersumpah untuk melakukan sesuatu di masa mendatang, lalu dia berkata ’insya Allah’ maka dia tidak ingkar dalam sumpahnya (jika tidak melakukannya). Jika tidak mengucapkannya, maka dia ingkar.

No comments:

Post a Comment