KISAH KELIMA BELAS
WAFAT NABIYULLAH Daud a.s.
Hadis
ini berkisah tentang wafatnya hamba soleh dan Nabi terpilih, Daud a.s., juga
seorang raja agung dan pemimpin yang ditaati. Malaikat maut masuk ke rumahnya
tanpa izinnya, dia menunggu Daud yang pulang dari bepergiannya. Dia mencabut
nyawanya tanpa didahului penyakit yang menimpanya, tanpa musibah yang turun
kepadanya. Ini mengandung pembetulan terhadap berita tentangnya dalam Taurat
dan pembebasan untuknya dari tuntutan para penulis Taurat bahawa orang-orang
dekat Daud membawa gadis cantik pada waktu Daud sakit lalu wanita itu tidur di
pangkuannya untuk memperoleh kehangatan.
NASH HADIS
Imam
Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda,
"Nabi Daud memiliki kecemburuan yang besar. Jika dia pergi pintu-pintu
rumahnya dikunci. Tidak seorang pun yang datang kepada keluarganya sampai dia
pulang.
Suatu
hari dia keluar dan rumahnya dikunci. Maka datanglah isterinya untuk meneliti
rumah, ternyata ada seorang lelaki yang berdiri di tengah rumah. Dia berkata
kepada orang-orang yang ada di rumah, "Dari mana orang ini masuk, ke dalam
rumah padahal ia terkunci? Demi Allah, kamu akan ditangkap oleh Daud."
Daud
pulang sementara lelaki itu tetap berdiri di tengah rumah. Daud bertanya,
"Siapa kamu?" Orang itu menjawab, "Aku adalah orang yang tidak
takut kepada raja, tidak ada sesuatu pun yang menolak aku." Daud berkata,
"Demi Allah, kamu adalah Malaikat maut. Selamat datang kepada perintah
Allah." Maka Daud berlari kecil di tempat nyawanya dicabut. Ketika urusan
Daud telah selesai, matahari pun terbit. Sulaiman berkata kepada burung,
"Naungilah Daud."
Maka
ia menaunginya sehingga bumi menjadi gelap bagi keduanya. Sulaiman berkata
kepadanya, "Tariklah sayapmu satu persatu." Abu Hurairah berkata
bahawa Rasulullah menunjukkan bagaimana burung itu melakukannya. Dan Rasul
Allah (Daud) diambil, sementara pada hari itu yang lebih dominan memberi
naungan adalah elang yang bersayap lebar."
PENJELASAN
HADIS
Hadis
ini berkisah tentang kisah wafatnya Nabiyullah Daud. Rasulullah telah
memberitakan bahawa Daud wafat dalam keadaan sangat sihat wal‘afiat tidak
sebagaimana yang dituntut oleh para peletak Taurat.
Dalam
Safar Muluk disebutkan bahawa di akhir usianya Daud menjadi tua renta. Ia hanya
bisa terbaring dan kehilangan kekuatannya. Orang-orang di sekelilingnya
menyelimutinya dengan kain, tetapi dia tetap kedinginan. Lalu mereka
menghadirkan seorang wanita cantik Daud tidur dalam pelukannya supaya Daud
merasa hangat. Dan para penulis Taurat menyebutkan wasiat-wasiat Daud kepada
anaknya, Sulaiman, sementara dia dalam keadaan hampir mati.
Hadis
ini membetulkan berita wafatnya Daud yang mereka sebutkan di dalam kitab
mereka. Sebelum wafat, Daud tidak sakit. Dia tidak memerlukan seorang wanita
cantik untuk mendapatkan kehangatan. Aku tidak mengerti mengapa orang-orang
yang menyeleweng-kan Taurat begitu semangat mengotori dan menodai sejarah hidup
para Nabi. Sulaiman, menurut mereka, adalah tukang sihir penyembah berhala.
Luth, menurut mereka, berbuat jahat dengan kedua anak perempuannya. Dan Daud
menurut mereka hanya memperoleh kehangatan dari seorang wanita muda cantik yang
tidur di dalam pelukannya sewaktu dia sedang sakit, seolah-olah tidak ada
caralah melawan kedinginan bagi raja agung ini kecuali cara itu.
Daud
tidak tua, tidak kehilangan kekuatannya dan tidak sakit. Pada hari itu Daud
meninggalkan rumahnya sebagaimana yang dia lakukan setiap hari. Daud pemilik
kecemburuan yang tinggi. Oleh kerana itu, pintu-pintu rumahnya selalu dikunci
setelah dia pergi. Maka tidak seorang pun yang masuk rumahnya setelah
kepergiannya. Ketika Daud pergi pada hari itu, istrinya melihat dan memeriksa
keadaan rumahnya. isteri Daud melihat seorang lelaki yang berdiri tegak di
tengah rumah. isteri Daud terheran-heran, bagaimana orang ini masuk, padahal
rumahnya terkunci dengan rapat. Istri Daud bertanya kepada penghuni rumah dan
pelayannya bagaimana orang ini bisa masuk ke rumah. Dia takut terhadap
kemarahan Daud jika dia memergoki ada seorang lelaki di rumahnya.
Daud
pulang tidak lama setelah itu, sementara lelaki itu tetap ada dalam keadaannya
semula tanpa rasa kuatir dan rasa takut. Biasanya orang-orang akan takut jika
bertemu dengan raja, lebih-lebih untuk memasuki rumah mereka, siapa yang
berani?
Daud
bertanya kepada lelaki itu tentang dirinya. Dia menyebutkan jati dirinya yang
langsung dikenali oleh Daud. Dia berkata, "Aku adalah orang yang tidak
takut pada raja, tidak ada yang menghalangiku." Maka Daud mengenal
cirinya. Daud berkata, "Jadi kamu – demi Allah – adalah Malaikat maut.
Selamat datang keputusan Allah." Lalu Daud diambil nyawanya, dia pun
wafat.
Nabi
menyampaikan bahawa ketika Daud telah dimandikan, dikafani dan disiapkan,
matahari pun menyinarinya. Sulaiman memerintahkan burung agar memayungi dengan
sayapnya, maka jenazah Daud terpayungi, begitu pula para nya, sehingga matahari
tidak berhasil menyusupkan sinarnya kepada para . Akibatnya, bumi menjadi
gelap. Pada saat itu Sulaiman memerintahkan agar burung menarik sayapnya. Dan
Rasulullah menunjukkan dengan kedua tangannya bagaimana burung-burung itu
menarik sayap-sayapnya. Beliau juga memberitakan bagaimana burung elang dengan
yang sayap lebar, yang diberi nama oleh Rasulullah dengan Madhrahiyah,
mengatasi burung-burung lain saat memayungi Daud pada hari itu.
PELAJARAN-PELAJARAN
DAN FAEDAH-FAEDAH HADIS
1.
Hadis ini membetulkan berita-berita
yang disebutkan oleh para ahli sejarah Bani Israil tentang wafatnya Daud. Hadis
ini membebaskan Daud dari tuduhan para penyeleweng Taurat. Di antaranya adalah
bahawa Daud sakit sebelum meninggal dan bahawa orang-orang di sekelilingnya
membawakan seorang gadis muda untuk tidur di pelukannya untuk memberinya
kehangatan.
2.
Malaikat mampu menjelma dalam bentuk
manusia. Malaikat maut menjelma dalam bentuk seorang lelaki yang bisa dilihat
oleh Daud dan isterinya.
3.
Mengenal akhlak mulia yang dimiliki
Daud, iaitu kecemburuan kepada keluarga.
4.
Keutamaan Sulaiman dalam menundukkan
burung dan memerintahkannya agar memayungi Daud dan para nya di hari yang panas
itu sampai dia dikubur.
KISAH KEENAM BELAS
NABIYULLAH SULAIMAN DIBERI SETENGAH BAYI
Nabi
menyampaikan kepada kita bahawa Nabiyullah Sulaiman bersumpah untuk menggauli
sembilan puluh sembilan isterinya. Masing-masing isteri melahirkan seorang penunggang
kuda untuk berjihad fi sabilillah. Tetapi tidak ada yang melahirkan kecuali
satu isteri. Dan itu pun hanya setengah manusia, kerana dia tidak berucap
’insya Allah.’
NASH HADIS
Bukhari
dan Muslim meriwayatkan dalam Shahih masing-masing dari Abu Hurairah dari Nabi
bersabda, "Sulaiman bin Daud berkata, 'Demi Allah, aku akan berkeliling
malam ini kepada tujuh puluh isteri, masing-masing istri melahirkan seorang
penunggang kuda yang berjihad fisabilillah. ’Temannya berkata kepadanya, 'Insya
Allah.'
Tetapi
Sulaiman tidak mengucapkannya, maka tidak seorang pun yang melahirkan kecuali
seorang saja melahirkan bayi yang jatuh salah satu sisinya." Nabi
bersabda, "Jika Sulaiman mengucapkannya, nescaya mereka berjihad fi
sabilillah." Syuaib dan Ibnu Abiz Zinad berkata, "Sembilan
puluh." Dan ini lebih shahih. Lafazhnya adalah lafazh Bukhari. Hadis ini
disebutkan oleh Bukhari dalam Kitabul Jihad dengan lafazh, "Demi Allah,
malam ini aku akan berkeliling kepada seratus isteri atau sembilan puluh
sembilan isteri."
Dalam
Kitabun Nikah dengan lafazh, "Sulaiman bin Daud berkata, 'Demi Allah,
malam ini aku akan berkeliling kepada seratus wanita, setiap wanita melahirkan
seorang anak lelaki yang berperang di jalan Allah.’ Malaikat berkata kepadanya,
"Katakanlah, 'insya Allah'." Tetapi Sulaiman tidak mengatakannya. Dia
lupa. Dia berkeliling, tapi tidak ada isteri yang melahirkan kecuali seorang
isteri yang melahirkan setengah manusia."
Nabi
bersabda, "Seandainya Sulaiman berkata ’insyaAllah’ nescaya dia tidak
mengingkari sumpahnya dan keinginannya lebih mungkin untuk tercapai."
PENJELASAN
HADIS
Sulaiman
adalah salah seorang Nabiyullah yang shahih dan raja yang mujahid. Allah
memberinya kerajaan yang besar. Allah menundukkan manusia, jin, burung, dan
angin untuknya. Barangsiapa membaca paparan Al-Qur'an tentang hidupnya, maka
dia mengetahui bahawa Sulaiman gemar berjihad fi sabilillah, memperhatikan bala
tentaranya, cermat meneliti mereka dan perlengkapan mereka. Dan jika perhatian
seseorang tertuju pada terhadap suatu perkara, maka dia akan menghabiskan
umurnya dalam rangka meraih sesuatu itu, mengembangkan dan menegakkannya di
antara manusia. Sulaiman benar-benar menggemari jihad, memperhatikan dan
menyiapkan pasukannya. Hal ini ditunjukkan oleh firman Allah, "Dan dihimpunkan untuk Sulaiman
tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka itu diatur dengan tertib
dalam barisan." (QS. An-Naml: 17).
Perhatian
Sulaiman terhadap kuda menyibukkannya dari perbuatan-perbuatan baik yang bisa
jadi lebih afdhal daripadanya, "
Ingatlah ketika dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu
berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu petang, maka dia berkata,
'Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga
aku lalai mengingat Tuhanku." (QS. Shad: 31-32).
Lihatlah
bagaimana Sulaiman hendak meminta tanggungjawab salah satu bala tentaranya
manakala dia melihat burung hud-hud tidak hadir, "Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata, 'Mengapa aku tidak
melihat hud-hud? Apakah dia termasuk yang tidak hadir? Sungguh, aku benar-benar
akan mengadzabnya dengan adzab yang keras, atau benar-benar menyembelihnya
kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang."
(QS. An-Naml: 20-21)
Kegemaran
Sulaiman terhadap jihad, menyiapkan peperangan dan menumbuhkan generasi yang
gemar berperang dipaparkan oleh Rasulullah kepada kita, bahawa dia bersumpah
untuk menggauli dalam satu malamnya sembilan puluh sembilan isterinya dengan
harapan satu orang isteri melahirkan seorang prajurit yang berperang di jalan
Allah. Dalam riwayat yang lain, tujuh puluh isteri. Dalam riwayat lain,
sembilan puluh, dan dalam riwayat keempat seratus. Akan tetapi harapannya
kandas. Dia tidak boleh mewujudkan sumpahnya. Dia hanya diberi setengah bayi.
Rasulullah menjelaskan sebabnya, dia lupa mengucapkan ’insya Allah’ walaupun
Malaikat telah mengingatkan itu kepadanya. Dan sepertinya Sulaiman sedang sibuk
dengan urusan-urusannya sehingga membuatnya lalai mengucapkannya itu agar
takdir Allah terlaksana padanya. Seandainya Sulaiman mengucapkan itu, nescaya
sumpahnya terpenuhi dan keinginannya terwujud, sebagaimana yang dikatakan oleh
Rasulullah. Setengah manusia yang dilahirkan oleh salah seorang isteri Sulaiman
bisa jadi yang dimaksud dengan firman-Nya, "Dan
sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di
atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah kerana sakit), kemudian ia
bertaubat." (QS. Shaad: 34)
Mungkin
ada yang bertanya, ”Bagaimana Sulaiman bersumpah terhadap sesuatu yang akan
terjadi pada masa mendatang?” padahal terjadinya hal semacam ini termasuk
perkara di mana seorang hamba Allah yang soleh tidak semestinya memastikan.
Jawabannya adalah bahawa ada sebahagian hamba Allah yang soleh, jika mereka
bersumpah, maka Allah mewujudkan sumpahnya dan memenuhi permintaannya. Jika
berdoa sebagaimana dalam hadis shahih, "
Sesungguhnya
di antara hamba Allah terdapat orang-orang yang jika bersumpah atas nama Allah,
nescaya Allah memenuhinya."Tanpa
ragu, Sulaiman mempunyai kedudukan di sisi Allah. " Dan Kami kurniakan
kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat
(kepada Tuhannya)." (QS. Shad: 30). "
Dan
sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman, dan keduanya
mengucapkan, 'Segala puji bagi Allah yang
melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hamba-Nya yang beriman. " (QS.
An-Naml: 15)
Rasulullah
telah menyatakan bahawa di antara para sahabat terdapat sahabat yang jika dia
bersumpah atas nama Allah, nescaya Allah akan memenuhinya. Di antara mereka adalah
Barra' bin Malik. Dan tentu saja Sulaiman lebih mulia kedudukannya daripada
seorang sahabat.
Mungkin
ada yang bertanya, ”Darimana Sulaiman memiliki wanita dalam seperti jumlah
itu?” Jawabannya adalah bahawa dalam syariat Musa, seorang lelaki-dibolehkan
menikah tanpa dibatasi. Taurat menyebutkan bahawa isteri Sulaiman mencapai
tujuh ratus orang. Hadis ini menunjukkan bahawa Sulaiman memiliki kemampuan
besar dalam urusan isteri: satu malam dia berkeliling kepada wanita dalam
jumlah seperti di atas.
PELAJARAN-PELAJARAN
DAN FAEDAH-FAEDAH HADIS
1.
Keinginan orang soleh untuk
mendapatkan anak soleh yang berjihad fi sabilillah, sebagaimana Sulaiman
menginginkan anak dalam jumlah itu.
2.
Dalam syariat Taurat berpoligami
adalah dianjurkan.
3.
Kemampuan Sulaiman menggauli
isteri-isteri dalam jumlah sebanyak itu dalam satu malam, walaupun dia sibuk
dengan urusan negara dan umat.
4. Hendaknya seseorang yang hendak menggauli
isterinya agar bermaksud mencari keturunan yang soleh sebagaimana yang
dilakukan oleh Sulaiman.
5. Dibolehkan bagi seseorang untuk
memberitakan sesuatu yang menurut dugaannya terjadi di masa yang akan datang,
sebagaimana Sulaiman memberitahu apa yang hendak dilakukannya iaitu menggauli
isterinya dan anak-anak yang akan direzekikan kepadanya.
6. Boleh bersumpah terhadap urusan di masa
datang seperti yang dilakukan oleh Sulaiman.
7. Sumpah boleh diniatkan tanpa dilafazhkan.
Sulaiman tidak mengucapkan sumpahnya dan ia ditunjukkan oleh lamul qasam.
8. Seorang muslim harus menggantungkan sesuatu
yang hendak dilakukannya di atas kehendak Allah, dan dia berkata, "Aku
akan melakukan ini, insya Allah."
9. Di antara adab para Nabi adalah
menggunakan bahasa kinayah dalam urusan di mana keterusterangan dianggap kurang
baik. Sulaiman tidak berkata, "Aku akan menggauli atau menyetubuhi."
Tetapi dia berkata, "aku akan berkeliling."
10. Jika seseorang bersumpah untuk melakukan
sesuatu di masa mendatang, lalu dia berkata ’insya Allah’ maka dia tidak ingkar
dalam sumpahnya (jika tidak melakukannya). Jika tidak mengucapkannya, maka dia
ingkar.
No comments:
Post a Comment