KISAH KEENAM
KISAH NABIYULLAH LUTH a.s.
Nabiyullah
Luth adalah salah seorang Nabi dan Rasul Allah yang menghadapi suatu kaum yang
berhati dan bertabiat keras. Mereka memiliki penyimpangan akidah sekaligus
penyimpangan perilaku. Penyimpangan mereka termasuk suatu keanehan dalam
sejarah manusia. Mereka adalah orang-orang yang menyukai sesama jenis. Mereka
melakukan kemunkaran di dalam perkumpulan mereka. Maka Luth berjihad besar
untuk melawan mereka sehingga Allah menurunkan adzab kepada mereka.
Hadis
ini menyinggung sepenggal berita tentang Luth. Ia hadir untuk menjelaskan
sebahagian yang tertera di dalam Al-Qur'an dan menambah berita baru yang tidak
terdapat di dalamnya. Ia membela Nabiyullah Luth dari tuntutan para pendusta
yang menisbatkan sesuatu kepadanya di mana Luth sepanjang umurnya berjuang
untuk memeranginya dan membongkarnya.
NASH HADIS
Hakim
meriwayatkan dalam Mustadrak Subhanahu wa Ta’ala dari Ibnu Abbas berkata,
"Manakala utusan-utusan Allah datang kepada Luth, Luth mengira mereka
adalah para tamu yang menemuinya. Maka Luth meminta mereka untuk mendekat dan
mereka duduk di dekatnya. Luth menghadirkan tiga orang putrinya. Luth menyuruh
putri-putrinya agar duduk di antara para tamu dan kaumnya. Maka kaumnya datang
dengan tergopoh-gopoh. Ketika Luth melihat mereka, dia berkata, 'Inilah putri-putriku. Mereka lebih suci
bagimu, maka bertaqwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan namaku
terhadap tamuku ini." (QS.Hud: 78).
Kaumnya
menjawab, "bahawa kami tidak
mempunyai keinginan terhadap putri-putrimu dan sesungguhnya kamu mengetahui apa
yang sebenarnya kami kehendaki." (QS. Hud: 79).
Luth
berkata, "Seandainya aku mempunyai
kekuatan untuk menolakmu atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang
kuat, tentulah aku lakukan." (QS. Hud: 80)
Lalu
Jibril menengok kepadanya dan berkata, "Sesungguhnya
kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan mampu
mengganggumu."(QS. Hud: 81).
Ibnu
Abbas berkata, "Lalu Jibril menghapus penglihatan mereka, maka mereka
pulang dengan lari tunggang langgang sampai mereka keluar kepada orang-orang
yang berada di pintu. Mereka berkata, 'Kami datang kepada kalian dari sisi
orang yang paling mahir sihirnya. Dia telah menghapus penglihatan kami.’ Maka
mereka lari tunggang langgang sampai mereka masuk di sebuah desa. Pada malam
hari desa itu diangkat sampai ia berada di antara langit dan bumi, sehingga
mereka mendengar suara-suara burung di udara. Kemudian desa itu dijungkirbalikkan,
lalu keluarlah angin kencang kepada mereka. Barangsiapa terkena angin itu,
pastilah ia mati. Dan barangsiapa yang kabur dari desa tersebut, maka ia akan
dikejar oleh angin tersebut yang berubah menjadi batu yang akan
membunuhnya."
Ibnu
Abbas melanjutkan, "Lalu Luth pergi dengan ketiga putrinya. Ketika dia
sampai di tempat begini-begini di kota Syam, putrinya yang besar meninggal,
maka keluarlah darinya mata air yang bernama Wariyah. Luth terus berjalan
hingga tiba di tempat yang dikehendaki oleh Allah, dan putrinya yang termuda
mati, maka memancarlah dari sisinya mata air yang diberi nama Ra'ziyah. Putri
Luth yang masih hidup adalah yang tengah."
PENJELASAN
HADIS
Hadis
ini memaparkan berita Luth yang dibawa oleh Al-Qur'an. Hadis ini menyebutkan
bahawa para Malaikat datang kepada Luth dalam wujud para pemuda yang tampan.
Luth menerima mereka sebagai tamu dan mengkuatirkan mereka dari ulah kaumnya.
kerana, dia mengira mereka adalah para tamu yang singgah di desanya dan mereka
tidak mengenal perilaku penduduknya yang rosak dan menyimpang. Ketika para tamu
itu memasuki rumah Luth, maka kaumnya mengetahui kehadiran mereka. Lalu mereka
datang berbondong-bondong hendak mengganggu tamu-tamu Luth dan melakukan
perbuatan keji kepada mereka. Maka Luth mendudukkan putri-putrinya di antara
para tamu dan kaumnya. Luth menawarkan kepada mereka agar menikahi
putri-putrinya, tetapi mereka menolak. Mereka tetap bersikeras melakukan
perbuatan munkar seperti yang mereka niatkan. Luth kesal bukan main dan dia
berharap memiliki kekuatan yang bisa membantunya dan melindunginya dari ancaman
kaumnya serta untuk menolak kejahatan mereka.
Pada
saat itu Jibril memberitahu Luth tentang siapa sebenarnya mereka. Mereka adalah
para utusan Allah. Orang-orang lemah lagi bodoh itu tidak mungkin bisa
mengganggu atau menjamah mereka. Jibril memukul mereka dengan sayapnya,
sehingga mata mereka tidak bisa melihat. Mereka kabur dalam keadaan takut dan
lemas seperti tikus dikejar kucing. Pada akhir malam mereka diangkat ke langit.
Bumi mereka, kota mereka, haiwan mereka, dan tanaman mereka sampai Malaikat pun
mendengar suara burung mereka di udara. Kota mereka dibalik, yang atas menjadi
dibawah, dan diikuti oleh hujan batu panas. Tak seorang pun bisa selamat. Semua
itu terdapat di dalam Al-Qur'an. Dan yang tidak disebutkan di dalam Al-Qur'an
adalah bahawa keluarga Luth yang selamat dari adzab Allah adalah ketiga
putrinya. Luth membawa keluarganya ke bumi Syam. Putri sulungnya wafat di
tengah perjalanannya ke Syam, maka Allah mengeluarkan di sisinya mata air yang
bernama Wariyah. Kemudian Luth terus berjalan menjauh kota tempat orang-orang
yang disiksa, maka putri bungsunya wafat dan di tempat dia wafat memancarlah
air yang bernama Ra'ziyah, dan yang tersisa dari putri-putri Luth adalah putri
yang tengah.
VERSI TAURAT
Siapa
yang membaca Taurat, maka dia mendapati banyak peristiwa tentang Luth dengan jalur
cerita yang jelas. Dia akan mendapati bahawa Al-Qur'an membenarkan banyak
kejadian dan peristiwanya. Hanya saja, di dalamnya terdapat penyimpangan-penyimpangan,
dan sebahagian di antaranya tampak remeh, sedangkan yang lainnya termasuk
penyimpangan yang besar dan berbahaya.
Di
antara penyelewengan ini adalah tuntutan mereka bahawa Malaikat yang mampir di
rumah Ibrahim dan mereka memakan suguhan makanan yang dihidangkan Ibrahim
kepada mereka. Ibrahim menghidangkan – sebagaimana dikatakan oleh Taurat –
daging anak sapi bakar dengan susu yang berbusa. Para Malaikat makan hidangan
Ibrahim tersebut. (Safar Takwin, Ishah18 poin 8)
"Manakala
para Malaikat datang kepada Luth, mereka juga makan roti dan madu yang
dihidangkan." (Safar Takwin, Ishah 19 poin 3)
Firman
Allah membantah dan membatalkan tuntutan ini. Firman-Nya, "Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (Malaikat-Malaikat) telah
datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira. Mereka mengucapkan,
'Salaman' (selamat). Ibrahim menjawab, 'Salamun' (selamatlah). Maka tidak lama
kemudian, Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. Maka tatkala
dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan
mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata, 'Jangan kamu
takut, sesungguhnya kami adalah (Malaikat-Malaikat) yang diutus kepada kaum
Luth'." (QS. Hud: 69-70)
Para
Malaikat tidak menjulurkan tangan mereka ke makanan, sehingga Ibrahim merasa
aneh dengan sikap mereka, maka terbersit rasa takut dari diri mereka.
Orang-orang yang tidak makan makanan tamu biasanya adalah para musuh yang
datang menginginkan keburukan. Oleh sebab itu, mereka menjelaskan tentang jati
diri mereka kepada Ibrahim. Jelaslah alasan mereka, kerana tabiat para Malaikat
adalah tidak makan dan tidak minum.
Di
antara penyimpangan Taurat yang dipembetulan oleh Al-Qur'an adalah bahawa
jumlah Malaikat lebih dari dua, tidak seperti yang dinyatakan oleh Taurat
bahawa Malaikat hanya dua saja. Di antara poin yang diakui kebenaran oleh hadis
adalah bahawa Luth meletakkan putri-putrinya di antara para tamunya dan kaumnya
ketika mereka masuk ke rumahnya. Taurat menyebutkan bahawa Luth keluar kepada
kaumnya di luar rumah dan menutup pintu di belakangnya. Penyimpangan Taurat
yang paling berbahaya adalah apa yang dinisbatkan kepada Nabiyullah Luth secara
dusta dan palsu. Mereka mengtuntutan bahawa Luth yang menghabiskan seluruh
umurnya untuk memerangi perbuatan keji telah berzina dengan kedua putrinya.
Mereka
mengtuntutan bahawa kedua putri Luth bersekongkol setelah dia keluar dari desa
yang diadzab dan tinggal di sebuah gua di gunung dekat kota Shauar. Kedua
putrinya itu kuatir jika keturunan bapaknya akan terputus, maka keduanya
menyuguhkan khamr kepadanya selama dua malam berturut-turut sampai dia mabuk.
Selanjutnya, putrinya yang tertua tidur bersamanya di malam pertama dan
diteruskan dengan adiknya di malam berikutnya, hingga keduanya hamil darinya.
Dari keturunan putri pertamanya adalah Muabiyin dan dari keturunan kedua adalah
Amuniyin.
Demi
Allah, mereka telah berdusta. Rasul-Rasul Allah terjaga dari perbuatan keji.
Tidak mungkin Allah membiarkan Nabi-Nya terjerumus ke dalam perbuatan keji
seperti ini. Justru dialah orang suci yang memerangi kemungkaran ini. Tidak
mungkin putri-putri Luth yang solehah yang telah diselamatkan oleh Allah dari
kota orang-orang yang diadzab kerana kesuciannya, melakukan perbuatan keji
seperti ini dengan bapaknya.
Mustahil
dan tidak mungkin. Akan tetapi, jiwa-jiwa kotor selalu ingin mengotori
orang-orang baik lagi suci. Barangsiapa yang mengetahui sifat-sifat para Nabi
dan keadaan mereka, maka dia akan meyakini bahawa semua ini hanyalah fitnah
dusta. Barangsiapa membaca kisah Luth di dalam Al-Qur'an dengan kisah yang
terperinci, maka keyakinannya pasti bertambah bahawa para penyeleweng dalam
Taurat telah berdusta.
Hadis
ini datang dengan memaparkan perkara yang sebenarnya. Luth tidak memiliki dua
orang putri sebagaimana yang dituntutan oleh Taurat yang telah diselewengkan.
Akan tetapi dia mempunyai tiga putri. Luth tidak tinggal di gua, tetapi dia
pindah ke bumi Syam. Di tengah perjalanannya dua putrinya wafat dan yang
tersisa hanya satu.
Perincian
yang terkait dengan putri-putri Luth dalam Taurat adalah batil lagi palsu.
Pembaca hadis mendapati seolah-olah hadis ini dipaparkan untuk membantah
tuduhan-tuduhan dusta yang dialamatkan kepada Luth. Oleh kerana itu, hadis ini
datang untuk membuka hakikat yang dengannya Nabiyullah Luth terbebas dari
tuduhan dusta orang-orang dzalim.
PELAJARAN-PELAJARAN
DAN FAEDAH-FAEDAH HADIS
1.
Rasulullah s.a.w. Menyebutkan di dalam hadis
tentang sebahagian berita yang berkaitan dengan Luth yang tidak disinggung oleh
Al-Qur'an.
2.
Pembetulan hadis terhadap
penyelewengan Taurat sebagaimana Al-Qur'an juga membetulkannya.
3.
Nabi Luth tidak sebagaimana yang
dituduhkan oleh para penyeleweng Taurat.
4.
Dustanya tuntutan para penyeleweng
Taurat bahawa Muabiyin dan Amuniyin adalah anak-anak zina.
5. Keterangan tentang besarnya dosa
homoseksual. Keterangan tentang besarnya hukuman yang menimpa para pelaku dosa
ini dan bahawa hukuman ini tidak jauh dari orang-orang yang melakukan perbuatan
kaum Luth.
No comments:
Post a Comment